Media sosial terus mengalami perubahan signifikan seiring waktu, terutama dalam hal algoritma media sosial yang mengatur apa yang dilihat pengguna.
Perubahan ini sering kali didasarkan pada kebutuhan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, melawan konten negatif, dan mendukung monetisasi platform. Tahun ini, beberapa platform besar melakukan penyesuaian yang berdampak luas pada cara individu dan bisnis memanfaatkan media sosial.
Bagi pelaku usaha maupun kreator konten, perubahan algoritma ini memerlukan penyesuaian strategi agar tetap relevan di hadapan audiens.
BACA JUGA: Didesak Regulasi, TikTok Siapkan Algoritma untuk Pengguna di AS
Dilansir dari Social Media Examiner, berikut adalah sepuluh perubahan besar yang terjadi dalam algoritma media sosial tahun ini:
1. Prioritas Konten Video Pendek
TikTok terus mendominasi, mendorong platform lain, seperti Instagram dan YouTube untuk memprioritaskan video pendek. Reels dan Shorts kini mendapat eksposur lebih besar dalam feed pengguna.
BACA JUGA: Amazon Diduga Raup Untung US$ 1 Miliar Dengan Manipulasi Algoritma
2. Peningkatan Fokus pada Interaksi Autentik
Facebook dan Instagram memperbarui algoritmanya untuk mendeteksi interaksi autentik, sehingga konten yang memicu diskusi nyata mendapatkan prioritas lebih tinggi.
3. Rekomendasi Berbasis AI di Feed
Instagram dan Twitter mulai mengintegrasikan AI untuk merekomendasikan konten dari pengguna yang belum diikuti, bertujuan memperluas eksplorasi pengguna.
4. Penurunan Jangkauan untuk Konten Spam dan Sensasional
Twitter (X) dan Facebook memperketat algoritma untuk meminimalkan penyebaran berita sensasional dan konten spam yang berpotensi menyesatkan.
5. Penguatan Konten Komunitas di Facebook
Grup Facebook mendapatkan perhatian lebih besar, dengan algoritma yang mempercepat penyebaran informasi dalam grup berdasarkan minat pengguna.
6. Optimalisasi untuk Live Streaming
YouTube dan TikTok memperbarui algoritmanya untuk meningkatkan eksposur live streaming yang menghasilkan lebih banyak keterlibatan audiens.
7. Penekanan pada Konten Lokal
Facebook dan Instagram meningkatkan visibilitas konten lokal agar pengguna lebih terhubung dengan komunitas.
8. Peningkatan Transparansi Iklan
Twitter dan LinkedIn mempermudah pengguna melihat siapa yang membayar iklan serta target audiensnya, bagian dari inisiatif meningkatkan kepercayaan.
9. Kontrol Pengguna Lebih Besar terhadap Feed
LinkedIn memperkenalkan fitur untuk memprioritaskan koneksi tertentu, sementara Instagram memungkinkan pengguna menyembunyikan konten yang kurang relevan.
10. Konten Berkelanjutan Mendapat Sorotan
Platform seperti Pinterest mengedepankan konten yang mempromosikan keberlanjutan dan gaya hidup ramah lingkungan.
Perubahan algoritma media sosial tahun ini menunjukkan arah baru dalam industri digital, yang mana personalisasi, interaksi autentik, dan keberlanjutan menjadi fokus utama. Bagi pengguna individu maupun bisnis, memahami tren ini menjadi kunci untuk tetap relevan.
Dalam ekosistem yang terus berkembang, adaptasi terhadap algoritma akan menjadi langkah penting untuk memaksimalkan potensi media sosial.
Editor: Ranto Rajagukguk