10 Tahun Penjualan Mobil Baru Stagnan, Angkanya Cuma 1 Juta Unit

marketeers article
Novosibirsk, Russia February 12, 2017: in the car showroom are rows of city crossovers for sale: Mitsubishi, KIA, Mazda, Toyota and others

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan penjualan mobil baru di Indonesia mengalami stagnasi selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Adapun rerata penjualan mobil baru hanya di angka 1 juta unit per tahun.

Putu Juli Ardika, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin menjelaskan pemerintah terus mendorong laju kinerja sektor industri otomotif di Indonesia, termasuk dari segi peningkatan pasar dan penjualan mobil di dalam negeri. Apalagi, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

BACA JUGA: Ditopang Produk Hybrid, Penjualan Mobil Elektrifikasi Toyota Naik 750%

Secara umum, industri alat angkut menjadi motor utama pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri pada tahun 2023 dengan pertumbuhan sebesar 7,63% atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan. Pertumbuhan industri alat angkut tersebut tidak terlepas dari kontribusi sektor otomotif.

“Tentunya diperlukan langkah-langkah strategis untuk dapat meningkatkan penjualan tersebut,” kata Putu melalui keterangan resmi, Kamis (11/7/2024).

BACA JUGA: Pecahkan Rekor, Penjualan Lamborghini Tembus 10 Ribu Unit

Menurutnya, selama tahun 2023 penjualan untuk kendaraan roda dua di pasar domestik sebesar 6,2 juta unit dan ekspornya mencapai 570.000 unit. Sementara itu, ekspor kendaraan mobil sebesar 506.000 unit untuk jenis completely built up (CBU) dan 65.000 unit untuk completely knock down (CKD).

Putu menyebut terjadi tren kenaikan ekspor untuk kendaraan mobil, tercermin dari tahun 2016 sebesar 194.000 unit. Kemudian pada tahun 2023 ekspornya mencapai 506.000 unit.

Bahkan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini terdapat penambahan industri otomotif baru antara lain Hyundai, Chery, Neta, Citroen dan MG. Ada pula sejumlah produsen otomotif skala global sedang membidik Indonesia sebagai basis produksi.

“Meskipun penjualan di domestik mengalami stagnan, produksinya terus meningkat karena untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Artinya, industri otomotif kita masih punya daya saing,” ujarnya.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), stagnasi penjualan mobil di Indonesia dipengaruhi penurunan daya beli masyarakat. Hal itu menyebabkan masyarakat yang tidak dapat membeli mobil baru beralih untuk membeli mobil bekas.

“Dalam upaya mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu program untuk menstimulus pembelian mobil baru di masyarakat. Tentunya, pemberian stimulus harus tetap mengedepankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon,” ucapnya.

Putu menyebutkan penjualan domestik dan produksi mobil di Indonesia mencapai nilai tertinggi pada tahun 2013. Hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan perkapita Indonesia pada tahun 2011-2013, serta diluncurkannya program Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2).

Selanjutnya, pada tahun 2021-2022 juga terdapat lonjakan penjualan yang dipengaruhi oleh implementasi program Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Implementasi program PPnBM DTP telah meningkatkan volume penjualan di tahun 2021 di angka 887.000 unit, dibandingkan dengan penjualan di tahun 2020 sebesar 532.000 unit.

Volume penjualan pada tahun 2022 bahkan mencatatkan angka 1,048 juta unit, lebih tinggi dari angka penjualan sebelum pandemi di 2019 sebesar 1,03 juta unit.

“Terkait dengan upaya peningkatan penjualan mobil baru saat ini, dengan berkaca pada success story program sebelumnya, langkah yang dapat kita lakukan adalah memberikan insentif fiskal bagi kendaraan yang diproduksi di dalam negeri,” tutur Putu.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS