Industri makanan dan minuman (F&B) terus berkembang seiring dengan perubahan selera dan kebutuhan konsumen. Tahun 2024 ini, beberapa tren kuliner diprediksi membawa perubahan signifikan dalam cara menikmati makanan dan minuman.
Dari peningkatan minat terhadap keberlanjutan hingga kemajuan teknologi dalam produksi pangan, tren-tren ini menawarkan pandangan baru bagi para pelaku industri dan konsumen. Menyadari tren-tren ini bisa menjadi kunci keberhasilan bagi bisnis F&B untuk beradaptasi dan tetap relevan di pasar yang kompetitif.
BACA JUGA: Membangun Personal Branding dari Tren “Gaya Hidup Tak Sesuai Pekerjaan”
Dilansir dari Eater, terdapat sepuluh tren kuliner yang diperkirakan mengubah industri F&B pada tahun 2024, memberikan wawasan bagi para pengusaha dan pecinta kuliner tentang apa yang bisa diharapkan dan bagaimana mengantisipasinya. Berikut ulasannya:
1. Makanan Berbasis Nabati
Makanan berbasis nabati terus menjadi primadona di industri kuliner, dengan makin banyaknya konsumen yang beralih ke pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Produk-produk, seperti daging nabati dan susu alternatif dari kacang atau oat semakin digemari, tidak hanya oleh vegan, tetapi juga oleh konsumen umum yang ingin mengurangi konsumsi produk hewani.
BACA JUGA: Gandeng Shopee, Tulus Skin Bidik Tren Skincare Lokal
2. Zero-Waste Cooking
Kesadaran akan isu lingkungan membuat konsep zero-waste cooking atau memasak tanpa sisa makin populer. Restoran dan kafe kini mulai berfokus pada cara untuk memanfaatkan seluruh bahan makanan, mengurangi limbah, dan mengedukasi konsumen tentang pentingnya mengurangi sampah makanan.
3. Teknologi dalam Produksi Pangan
Inovasi teknologi dalam produksi pangan, seperti penggunaan AI untuk prediksi tren konsumen dan teknologi cetak 3D untuk menciptakan makanan unik, mulai mendapat tempat di industri F&B. Hal ini memungkinkan para pelaku usaha untuk menciptakan produk yang lebih personal dan sesuai dengan permintaan pasar.
4. Kesehatan Gut dan Fermentasi
Tren kesehatan gut atau kesehatan pencernaan sedang naik daun, dengan makin banyaknya konsumen yang mencari makanan yang baik untuk kesehatan usus mereka.
Produk-produk fermentasi, seperti kimchi, kombucha, dan yoghurt terus menjadi pilihan populer karena kandungan probiotiknya yang mendukung kesehatan pencernaan.
5. Penggunaan Bahan Lokal
Kesadaran akan keberlanjutan juga mendorong penggunaan bahan-bahan lokal yang lebih segar dan memiliki jejak karbon lebih rendah. Restoran dan produsen makanan kini lebih memilih untuk bekerja sama dengan petani lokal dan menggunakan bahan-bahan musiman untuk mendukung komunitas setempat dan lingkungan.
6. Makanan Berbasis Teknologi Tumbuhan
Selain produk nabati tradisional, inovasi dalam teknologi tumbuhan juga mulai marak. Dari protein yang dibuat di laboratorium hingga sayuran yang ditanam secara vertikal dalam ruangan, teknologi ini memungkinkan produksi makanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
7. Pengalaman Kuliner yang Imersif
Pengalaman makan yang imersif atau mendalam menjadi salah satu tren yang menarik perhatian. Restoran mulai menggabungkan teknologi, seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman makan yang unik dan mendalam, memberikan lebih dari sekadar rasa tetapi juga pengalaman visual dan sensorik.
8. Makanan Fungsional
Makanan fungsional yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga memiliki manfaat kesehatan khusus, seperti makanan kaya antioksidan atau yang meningkatkan energi, makin digemari. Tren ini mencerminkan pergeseran konsumen menuju makanan yang memberikan manfaat kesehatan jangka panjang.
9. Restoran Hibrida
Konsep restoran hibrida yang menggabungkan beberapa jenis layanan, seperti restoran dengan toko bahan makanan atau kafe dengan coworking space, menjadi makin populer. Konsep ini memberikan fleksibilitas lebih kepada konsumen dan memungkinkan para pengusaha untuk menawarkan pengalaman yang lebih holistik.
10. Penggunaan AI dalam Layanan Pelanggan
Artificial Intelligence (AI) mulai digunakan dalam layanan pelanggan, baik melalui chatbots untuk memesan makanan secara online maupun sistem rekomendasi menu yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi konsumen.
Teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Tren-tren kuliner tahun 2024 menunjukkan bagaimana perubahan preferensi konsumen dan kemajuan teknologi terus mendorong inovasi dalam industri F&B.
Bagi para pelaku bisnis, memahami dan mengadaptasi tren ini dapat menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang di pasar yang makin dinamis. Sementara itu, bagi konsumen, tren tersebut menawarkan berbagai pilihan baru yang lebih berkelanjutan, sehat, dan inovatif.
Editor: Ranto Rajagukguk