Membaca tren pasar sudah menjadi laku wajib bagi para pemasar. Tanpa ini, mereka kemungkinan akan kesulitan dalam menjangkau pasar yang sedemikian berubah dan membangun relevansi dengan kebutuhan konsumen. Ada 10 tren marketing tahun 2022 menurut Asia Marketing Federation (AMF) yang sebaiknya dipahami oleh pemasar di Indonesia. Berikut 10 tren tersebut.
Metaverse
Metaverse merupakan dunia virtual yang diciptakan seperti dunia game online yang populer saat ini dengan tingkat kemajuan yang lebih advance. AMF meyakini metaverse menjadi penerus dari mobile internet. Konsumen dan para provider akan semakin intensif dalam memanfaatkan avatar.
Pandemi telah mengakselerasi perubahan dalam kehidupan manusia. Saat ini, kita semua hidup dalam dunia digital, entah saat bekerja, bermain, maupun menjaga konektivitas dengan orang lain. Termasuk menikmati hiburan dan mendatangi acara, dari konser musik, konferensi, hingga tur dunia secara virtual.
Neuro-Linked
Teknologi chip, meski bukan hal baru, akan semakin populer di masyarakat. Robotik dan sistem nirawak saat ini terus dieksplorasi untuk layanan pengiriman jarak jauh, kendaraan otonom juga makin populer, dan manusia semakin membiasakan diri untuk berinteraksi dengan AI.
Lebih jauh, teknologi human augmented akan membuat manusia bisa berakivitas lebih baik dan ini mungkin akan menjadi disrupsi baru di masa depan. Bayangan saja, Anda mengunggah data dan mencari informasi melalui chip ukuran nano atau mikroskopis yang disematkan ke tubuh manusia, hewan, atau perangkat apa pun.
Sementara, penerima dengan mudah mengunduhnya hanya dalam satu klik di dalam chip. Teknologi superchip ini memampukan terjadinya integrasi syaraf otak manusia dengan perangkat mesin. Antarmuka chip-otak-komputer ini kemungkinan menjadi masa depan manusia, khususnya dalam cara mereka belajar dan beradaptasi.
DAO (Decentralised Autonomous Organisation)
Teknologi blockchain mengusung desentralisasi data dan server. Hal ini memungkinkan saja siapa saja dari belahan bumi mana pun bisa berpartisipasi dalam aturan dan membuat keputusan secara mandiri tanpa campur tangan otoritas pusat. Sistem DAO ini mengusung transparansi, kepercayaan, legitimasi untuk setiap transaksi, dan jauh dari monopoli.
GameFi (Game Finance)
Masa depan esports dan kultur konsumen baru akan mengarah pada engagement secara sosial dan ekonomi. Pandemi COVID-19 telah mengantarkan masyarakat semakin merapat ke era game di dunia virtual.
Pengalaman digital telah mengubah cara manusia terhubung satu sama lain dalam dunia game. Tren ini diprediksi akan semakin berkembang pada tahun 2022. GameFi merupakan istilah umum yang mengacu pada para gamer yang meraih mata uang kripto melalui pemutaran video permainan. Mereka menghasilkan uang melalui mekanisme seperti token keuangan untuk memenangkan sebuah pertempuran seperti dalam game Axie Infinity. Dengan integrasi dengan aneka platform, ekosistem GameFi akan menjadi kekuatan besar yang harus diperhitungkan dalam waktu dekat.
NFT dan Investasi Seni
Non-fungible tokens (NFT) merupakan jenis digital aset dalam sistem blockchain yang mana setiap NFT memiliki satu token unik yang tidak dapat dipertukarkan.
NFT dirancang untuk menjadikan sebuah aset digital tidak bisa disalin. Ini bisa menjadi salah satu investasi masa depan karya seni yang sampai hari ini masih rentan dengan pembajakan. Entah itu seni lukis, musik, dan sebagainya. NFT diprediksi akan menjadi mata uang baru dan menjadi masa depan keautentikan, kepemilikan, dan aset.
Space Tourism
Wisata luar angkasa mencapai tonggak penting pada tahun ini ketika gelombang pertama wisatawan dikirim ke luar angkasa. Hal ini juga menandai penerbangan luar angkasa yang dikomersialkan dan awal dari pariwisata luar angkasa. Tahun lalu, bos Virgin Group Richard Branson, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan Elon Musk pamer terbang ke luar angkasa dengan pesawatnya.
Nantinya, saat mulai berkembang dengan biaya yang makin turun, pariwisata jenis baru ini akan makin diminati. Selain itu, tentunya akan menciptakan peluang pekerjaan baru, dari astronot, teknisi roket, tur guide, hingga agen perjalanan. Termasuk bisnis makanan, arsitek, pengacara luar angkasa, hingga dokter khusus.
Web 3.0
Kehadiran Web 3.0 menandai babak baru evolusi internet. Fase internet sebelumnya masih ditandai dengan oligarki di mana data dan server masih dikuasai oleh raksasa teknologi. Web 3.0 mengusung desentralisasi internet dengan teknologi blockchain sebagai backbone-nya.
Dengan makin leburnya ruang dan waktu, institusi internet saat ini telah memangkas latensi dan biaya ekonomi. Efisiensi ekonomi ini akan membuka model bisnis baru yang sebelumnya tak mungkin di era internet sebelumnya.
Immersive Buy Journey
Saat ini, banyak perusahaan yang menggelontorkan investasi jutaan dalam rangka meningkatkan user interface (UI) demi memahami, mendorong, dan meningkatkan user experience (UX).
Konvergensi sinergis antara komputasi awan, machine learning, keamanan siber, kecerdasan buatan, analitik big data, robotik, internet of things (IoT), realitas virtual, perkembangan jaringan 5G, hingga mobilitas akan berdampak besar pada setiap elemen masyarakat.
Konsep kamar dan studio hijau, misalnya, akan memberi pengalaman baru konsumen saat berbelanja dan hal ini akan mengubah lanskap ritel dan perilaku konsumen. Mereka secara virtual bisa menjajal produk-produk yang akan mereka beli dengan studio tersebut.
Dimensi Ketiga Mobilitas
Teknologi mengubah mobilitas masa kini, entah mobilitas orang maupun barang. Saat ini, sudah dan sedang dikembangkan jenis-jenis kendaraan terbang seperti drone kargo dan taksi terbang. Hal ini mengubah cara manusia memindahkan barang dan penumpang di ruang urban.
Kehadiran mobilitas dimensi ketiga ini sedikitnya memecahkan persoalan transportasi di tengah kota, yakni kemacetan akibat semakin derasnya urbanisasi dan menjawab masalah keberlanjutan kota. Inovasi ini akan semakin diadopsi oleh kota-kota di masa depan.
Kecerdasan Buatan Generatif
Kemampuan untuk menghasilkan produk dan pengetahuan yang benar-benar baru dengan menggunakan machine learning dan kecerdasan buatan disebut dengan kecerdasan buatan generatif (Generative Artificial Intelligence).
Teknologi ini di masa depan bisa diterjemahkan dalam bentuk paspor digital dengan pemindaian pada wajah, retina mata, hingga suara. Dengan ini, turis atau mereka yang akan melintasi negara lain bisa diproses dengan mulus, aman, dan efisien.
Demikian 10 tren marketing tahun 2022 menurut AMF. Semoga menginspirasi para pemasar di Asia, khususnya Indonesia untuk bersiap diri menghadapi aneka perubahan yang tak jarang mengejutkan pada tahun ini. Meski demikian, tingkat adopsi pada tren tersebut tergantung dari kesiapan negara-negara di Asia. Bisa jadi masing-masing negara memiliki penekanan tren yang berbeda satu sama lain.