Istilah e-commerce atau perdagangan elektronik makin berkembang pesat pada era digital. Dalam menjalankan bisnis online, baik pemula maupun pengusaha berpengalaman, sering kali harus berhadapan dengan berbagai istilah teknis yang mungkin belum akrab di telinga.
Memahami istilah-istilah ini penting untuk memastikan operasi bisnis berjalan lancar dan tepat sasaran, khususnya dalam pemasaran, pengelolaan inventori, hingga layanan pelanggan. Seiring dengan pesatnya perkembangan e-commerce, istilah-istilah seperti marketplace, conversion rate, hingga payment gateway makin sering muncul dalam perbincangan bisnis.
Dengan memahami istilah-istilah tersebut, pelaku bisnis dapat mengoptimalkan strategi yang diterapkan dan memaksimalkan keuntungan. Dilansir dari Oberlo, berikut adalah 12 istilah e-commerce yang sering muncul dalam bisnis online:
1. Marketplace
Marketplace adalah platform online yang mempertemukan penjual dan pembeli di satu tempat. Contoh populer di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.
BACA JUGA: Kesiapan e-Commerce Indonesia bersaing di pasar domestik dan ASEAN
2. Payment Gateway
Payment gateway adalah layanan yang memfasilitasi proses transaksi pembayaran di e-commerce, terutama yang menggunakan kartu kredit atau metode pembayaran digital lainnya. Ini penting untuk menjaga keamanan data pelanggan.
3. Shopping Cart
Shopping cart adalah fitur pada situs e-commerce yang memungkinkan pembeli untuk menambahkan produk yang akan dibeli sebelum melanjutkan ke tahap pembayaran. Ini seperti keranjang belanja di toko fisik.8
4. Conversion Rate
Conversion rate adalah persentase pengunjung situs yang melakukan tindakan spesifik, seperti melakukan pembelian, setelah mengunjungi situs tersebut. Ini adalah matriks penting dalam mengukur keberhasilan bisnis online.
5. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah proses optimasi situs web agar muncul di peringkat teratas hasil pencarian mesin pencari seperti Google. Ini sangat penting untuk menarik lebih banyak pengunjung ke situs e-commerce.
6. Dropshipping
Dropshipping adalah model bisnis saat penjual tidak menyimpan barang dalam stok. Ketika pesanan datang, penjual meneruskan pesanan tersebut ke pemasok yang akan mengirimkan produk langsung ke pelanggan.
7. Business to Business (B2B)
B2B mengacu pada transaksi bisnis antara dua perusahaan, misalnya antara produsen dan grosir atau antara grosir dan pengecer.
8. Business to Consumer (B2C)
B2C mengacu pada transaksi antara bisnis dan konsumen akhir. Ini adalah model umum e-commerce saat perusahaan menjual produk langsung kepada pelanggan melalui situs web atau platform online.
9. Fulfillment
Fulfillment adalah proses pengelolaan pesanan mulai dari penyimpanan barang, pengemasan, hingga pengiriman produk ke pelanggan. Layanan fulfillment sering digunakan oleh perusahaan yang ingin mengalihdayakan logistik.
10. Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah strategi saat perusahaan membayar komisi kepada pihak ketiga (affiliates) yang membantu memasarkan produk mereka dan mengarahkan penjualan ke situs e-commerce.
11. User Experience (UX)
UX adalah pengalaman keseluruhan yang dirasakan pengguna ketika mengunjungi situs atau aplikasi e-commerce. Desain yang baik harus membuat pengguna merasa mudah dalam menjelajah, memilih, dan membeli produk.
12. Pay-Per-Click (PPC)
PPC adalah model iklan online saat perusahaan membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna. Ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan visibilitas dan trafik situs e-commerce.
Dalam dunia e-commerce, memahami istilah-istilah kunci seperti payment gateway, conversion rate, dan SEO sangat penting agar bisnis online dapat beroperasi secara efektif dan kompetitif. Pengetahuan ini tidak hanya akan membantu pengelolaan toko online yang lebih baik, tetapi juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Editor: Ranto Rajagukguk