Dunia crypto terus berkembang dengan pesat, menghadirkan beragam inovasi yang makin menarik minat banyak orang. Salah satu tren yang belakangan ini banyak dibicarakan adalah staking.
Staking merupakan cara untuk mendapatkan keuntungan dari aset crypto yang dimiliki dengan cara menyimpannya dalam jaringan blockchain. Konsep ini memungkinkan pemilik aset untuk mendapatkan imbalan tanpa harus menjual crypto, sehingga dianggap sebagai metode yang lebih pasif dan berkelanjutan.
BACA JUGA: TRIV Kantongi Izin Perdagangan Aset Kripto oleh Bappebti
Namun, bagi pemula yang baru mengenal dunia staking, banyak istilah yang mungkin terdengar asing dan membingungkan. Memahami istilah-istilah tersebut sangat penting agar kamu bisa memaksimalkan keuntungan serta menghindari risiko yang tidak perlu.
Dilansir dari CoinDesk, berikut adalah 15 istilah penting yang perlu kamu ketahui agar lebih memahami konsep staking di dunia crypto:
BACA JUGA: Keamanan dan Literasi Jadi Kunci dalam Pasar Kripto
1. Staking
Staking adalah proses menyimpan aset kripto dalam sebuah jaringan blockchain untuk mendukung operasional jaringan tersebut, seperti validasi transaksi. Sebagai imbalan, pengguna mendapatkan reward berupa koin atau token tambahan.
2. Validator
Validator adalah node di dalam jaringan yang bertanggung jawab untuk memverifikasi dan memvalidasi transaksi. Dalam sistem proof-of-stake, validator dipilih berdasarkan jumlah aset yang di-staking.
3. Proof of Stake (PoS)
Proof of Stake adalah mekanisme konsensus yang digunakan oleh beberapa blockchain untuk mencapai konsensus tanpa membutuhkan energi sebanyak proof of work. Dalam PoS, peluang seseorang untuk menjadi validator bergantung pada jumlah kripto yang di-staking.
4. Delegated Proof of Stake (DPoS)
DPoS adalah variasi dari PoS di mana pengguna dapat mendelegasikan hak staking kepada validator lain. Validator yang dipilih oleh komunitas kemudian akan memvalidasi transaksi atas nama delegator.
5. Reward
Reward adalah imbalan yang diberikan kepada staker sebagai kompensasi atas partisipasi dalam jaringan. Besaran reward bergantung pada jumlah kripto yang di-stake dan lamanya staking.
6. Lock-Up Period
Lock-up period adalah jangka waktu saat aset kripto yang di-stake tidak dapat ditarik oleh pengguna. Selama periode ini, aset tersebut terkunci dalam jaringan untuk memastikan keamanannya.
7. Slashing
Slashing adalah penalti yang diterapkan kepada validator yang bertindak tidak jujur atau melanggar aturan jaringan. Validator yang terkena slashing akan kehilangan sebagian dari aset yang di-staking.
8. Annual Percentage Rate (APR)
APR adalah tingkat persentase tahunan yang menunjukkan besaran keuntungan yang bisa didapat dari staking dalam periode satu tahun, tanpa memperhitungkan efek dari penggabungan (compounding).
9. Compounding
Compounding adalah proses saat reward yang diterima dari staking secara otomatis di-stake kembali untuk menghasilkan lebih banyak reward. Ini dapat meningkatkan hasil secara signifikan seiring berjalannya waktu.
10. Node
Node adalah komputer atau perangkat lain yang terhubung ke jaringan blockchain. Dalam konteks staking, node yang berfungsi sebagai validator memainkan peran penting dalam memproses dan memvalidasi transaksi.
11. Delegator
Delegator adalah pengguna yang tidak ingin menjadi validator tetapi tetap ingin mendapatkan reward staking. Delegator dapat mendelegasikan aset ke validator lain yang dapat dipercaya.
12. Gas Fee
Gas fee adalah biaya transaksi yang harus dibayar oleh pengguna saat melakukan transaksi atau staking di jaringan blockchain tertentu. Biaya ini digunakan untuk memberi insentif kepada validator.
13. Yield Farming
Yield farming adalah strategi saat pengguna memanfaatkan aset kripto yang di-staking untuk mendapatkan imbalan tambahan. Ini melibatkan penyediaan likuiditas di platform DeFi.
14. Liquidity Pool
Liquidity pool adalah kumpulan dana yang disimpan oleh pengguna dalam sebuah kontrak pintar (smart contract) untuk menyediakan likuiditas bagi platform DeFi. Beberapa staking platform menggunakan liquidity pool untuk memberikan reward.
15. Unstaking
Unstaking adalah proses menarik kembali aset kripto yang sebelumnya di-stake. Biasanya, pengguna harus menunggu beberapa hari sebelum dana tersebut tersedia untuk ditarik kembali.
Memahami istilah-istilah penting dalam dunia crypto staking sangatlah krusial, terutama jika kamu tertarik untuk menumbuhkan portofolio kripto dengan cara yang lebih pasif. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu dapat meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan yang bisa didapat.
Editor: Ranto Rajagukguk