200 Film Siap Tayang di Singapore International Film Festival 2019

marketeers article
Best Film Award Festival Red Carpet Concept. Famous Beautiful Actor Male and Female Character Posing for Photo. Correspondent with Camera Live Stream Interview. Flat Cartoon Vector Illustration

Perkembangan perfilman Asia semakin menunjukkan masa depan yang baik. Hal itu terlihat dari sejumlah film yang diproduksi di Asia kian mendapatkan pengakuan dunia. Namun, nyatanya bukan hanya film komersial yang menarik perhatian, tetapi juga film-film yang belum pernah ditayangkan ke publik secara terbuka.

Menjadi wadah bagi para sineas untuk mendapatkan apresiasi lebih dan memberikan hiburan tak biasa, Festival Film Internasional Singapura akan kembali digelar. Berlangsung selama 12 hari dimulai 21 November mendatang, acara ini diperkirakan akan memutarkan lebih dari 200 film dari berbagai negara.

Festival ini ditargetkan mencatatkan 100 ribu pengunjung. Tatiana Gromenko, Founder platform multichannel Singapura, Singapore Guide Book (SGB), mengatakan warga Asia sangat menyukai film. Tidak hanya itu, mereka juga banyak memproduksi film. Salah satu negara yang aktif pada dunia perfilman adalah Indonesia.

“Membahas film merupakan kebiasaan orang Indonesia, biasanya di kantor, saat hang out, atau bahkan saat reuni. Dan umumnya film yang dibahas adalah yang sedang main di bioskop atau yang diputar di televisi. Jarang sekali membahas film-film yang tidak pernah ditayangkan secara komersial, padahal secara kualitas dan cerita pun tidak kalah menarik,” ujar Tatiana.

Singapura sebagai negara yang industri perfilmannya tidaklah sebesar Indonesia, bisa menjadi katalisator bangkitnya perfilman Asia. Wadah berupa festival film internasional ini bisa menjadi media untuk mempromosikan sineas-sineas muda dari berbagai negara.

“Kami berharap para kreator film di Indonesia bisa mengikutsertakan karya-karya mereka di ajang ini. Singapore International Film Festival bisa menjadi platform yang mempertemukan investor, pemain, serta pekerja kreatif yang ada di belakang layar,” pungkas Tatiana.

Editor: Sigit Kurniawan

Related