Resign dari pekerjaan adalah keputusan besar yang memerlukan perencanaan matang. Anda harus memastikan apa yang akan Anda lakukan setelahnya, entah itu mengejar karier baru, melanjutkan pendidikan, atau sekadar ingin beristirahat.
Agar transisi berjalan lancar dan hubungan profesional tetap terjaga, ada tiga hal penting yang harus dipersiapkan. Melansir Forbes, berikut penjelasannya:
Rencana yang Jelas
Sebelum resign, pastikan Anda memiliki tawaran pekerjaan atau rencana yang jelas. Resign tanpa persiapan bisa membuat Anda menghadapi tekanan finansial atau jeda antar pekerjaan yang terlalu lama, yang bisa menjadi catatan negatif bagi pemberi kerja di masa depan.
BACA JUGA: CV ATS vs Kreatif, Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Jika Anda mendapat tawaran pekerjaan baru, pastikan kontraknya telah ditandatangani sebelum mengundurkan diri. Namun, jika Anda belum punya tawaran pekerjaan, tetapi berencana untuk mengambil cuti atau beralih karir, buatlah rencana untuk beberapa bulan ke depan.
Pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup jika ingin mencoba hal baru, seperti freelancing, konsultasi, atau memulai bisnis.
Persiapkan Diri untuk Reaksi dari Atasan
Setelah mengajukan pengunduran diri, atasan bisa merespons dengan berbagai cara. Ada yang mungkin mendukung, kecewa, atau bahkan berusaha membujuk Anda untuk tetap tinggal. Apapun itu, bersiaplah untuk menghadapi reaksi ini.
Tetaplah berpegang pada alasan Anda resign dan jangan terpengaruh. Sampaikan dengan sopan bahwa keputusan Anda adalah yang terbaik untuk karir Anda.
BACA JUGA: 7 Tips Membuat CV ATS Friendly untuk Perbesar Peluang Lolos Seleksi
Akhiri dengan Baik
Memutuskan hubungan dengan mantan atasan tidak disarankan, karena Anda tidak pernah tahu apakah akan berurusan dengan mereka lagi di masa depan. Meskipun tempat kerja Anda mungkin tidak ideal, tetap bekerja dengan baik hingga hari terakhir.
Pilih waktu yang tepat untuk resign, hindari masa-masa sibuk atau mendekati tenggat waktu penting. Hal ini menunjukkan profesionalisme dan membantu menjaga hubungan baik. Jika diminta untuk menjalani exit interview, berikan umpan balik yang jujur namun tetap konstruktif.
Tawarkan pula bantuan untuk melatih pengganti atau mempersiapkan dokumen dan catatan tentang tanggung jawab Anda agar transisi berjalan lancar. Ini menunjukkan komitmen Anda terhadap tim dan memastikan pekerjaan dapat dilanjutkan dengan baik.
Setelah resign, jaga hubungan profesional dengan rekan kerja melalui platform seperti LinkedIn. Jaringan yang kuat bisa membantu Anda di masa depan dalam mencari peluang karir baru. Dengan menjaga profesionalisme selama proses resign, Anda dapat mempertahankan reputasi baik dan memulai perjalanan karier baru dengan lancar.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz