Kevin Sanjaya mengumumkan pensiun dari dunia bulu tangkis melalui Instagram pribadinya pada Kamis (16/5/2024). Salah satu alasannya karena cedera bahu yang dialami sang atlet sejak 2017 tak kunjung membaik.
Cedera bahu itu jugalah yang menjadi salah satu faktor gagalnya pebulu tangkis ganda putra Indonesia tersebut di ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017. Kondisi Kevin kala itu tak prima, meski sudah menjalani perawatan dan mengonsumsi obat.
Menurut Halodoc, cedera bahu memang merupakan salah satu cedera yang biasa terjadi saat bermain bulu tangkis. Aktivitas ini bahkan termasuk sebagai kategori olahraga berisiko tinggi karena gerakannya yang dinamis.
BACA JUGA: 5 Tips Mengatasi Sakit Perut saat Berlari
Berikut adalah beberapa jenis cedera yang mungkin terjadi saat bermain badminton beserta cara mencegahnya:
Cedera Bahu
Cedera bahu dalam badminton sering kali disebabkan oleh tekanan yang terus berulang pada bagian bahu, terutama ketika melakukan smash kencang. Di bahu sendiri terdapat bagian yang bernama rotator cuff muscles, yakni otot kecil yang terletak di sendi bahu.
Otot itulah yang kerap dilanda cedera karena banyaknya tekanan akibat memukul shuttlecock. Biasanya, cedera di bagian ini akan dimulai dengan peradangan yang disebabkan iritasi kecil, tapi terjadi terus-menerus.
Sprain
Sprain atau keseleo memang umum terjadi di dunia olahraga, tak terkecuali bulu tangkis. Bila pemain mengalami cedera ini, akan muncul gejala berupa bengkak dan nyeri pada pergelangan kaki sehingga membuat gerak kaki jadi terbatas.
BACA JUGA: 5 Langkah Sederhana dalam Menjaga Kesehatan Tubuh
Meski sering kali dianggap sepele, cedera sprain yang tidak ditangani dengan tepat berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi. Contohnya saja, menyebabkan nyeri kronis pada pergelangan kaki, artritis sendi pergelangan kaki, dan ketidakstabilan kronis pada sendi pergelangan kaki.
Cedera Lutut
Cedera lutut umumnya terjadi ketika pemain melompat dan posisi mendaratnya tidak pas, atau kurang sempurna. Ini karena gerakan tersebut memberi beban yang cukup besar pada tendon sendi lutut.
Selain cedera pada tendon lutut, cedera ligamen lutut dan bantalan lutut juga sering dialami pemain bulu tangkis. Cedera ini sering disebabkan karena gerakan berputar dari lutut ketika bermain bulu tangkis.
Cara Mencegah Cedera akibat Bulu Tangkis
Mengingat banyaknya risiko cedera akibat bulu tangkis, tentu diperlukan tindakan pencegahan. Salah satunya ialah melakukan pemanasan sebelum bertanding dan pendinginan sesaat setelah bermain dengan gerakan yang benar.
Selain itu, gunakanlah sepatu yang tepat. Disarankan mengenakan sepatu khusus bulu tangkis karena dirancang mengurangi guncangan, atau setidaknya pilihlah sepatu yang ringan dengan sol antiselip untuk mencegah terpeleset di lapangan.
Perhatikan pula intensitas permainan. Sesuaikan waktu bermain dengan kondisi usia dan fisik para pemain. Semoga bermanfaat!
Editor: Ranto Rajagukguk