Pengertian kewirausahaan sering menjadi bahasan para pegiat usaha untuk memperkuat pemahaman dalam menjalankan sebuah bisnis. Dunia ini banyak menjadi bahan pembicaraan lantaran ekosistemnya yang terus berkembang.
Hermawan Kartajaya dalam kata pengatarnya pada buku “9 Jurus Jitu Pemasaran UKM WOW!” mengatakan, di Indonesia, dunia kewirausahaan selalu berkembang. Ada berbagai faktor pendorong seperti munculnya berbagai start-up dan berkembangnya e-commerce.
Sementara Edo Rinaldo dan Edwin Hardi selaku penulis buku tersebut menjelaskan, pertama, pengusaha harus jeli mencari peluang. Dalam dunia bisnis, kita menghadapi begitu banyak perubahan, baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung. Sering kali, perubahan membawa dampak negatif pada usaha yang ditekuni. Namun, orang yang bermental pengusaha tidak hanya berfokus pada ancaman dari perubahan tersebut.
Setiap perubahan memang bisa jadi merugikan bisnis. Akan tetapi, bila jeli, sebenarnya ada saja peluang yang bisa dimanfaatkan. Banyak pengusaha yang sering kali justru sukses karena perubahan dalam lingkungan.
BACA JUGA: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Kewirausahaan Digital Jadi Kunci
Contoh gampangnya pada krisis moneter 1998. Saat daya beli melemah, provider telepon seluler menciptakan kartu prabayar yang sangat sukses dan merajai industri saat ini. Contoh lain adalah munculnya lipstik dua warna yang sangat laris sebagai solusi bagi perempuan Indonesia yang tetap ingin terlihat menarik kala daya beli menurun beberapa tahun lalu.
Kemudian yang kedua, pengusaha harus berani mengambil risiko. Salah satu konsekuensi menjadi pengusaha adalah menghadapi ketidakpastian setiap hari. Dalam setiap ketidakpastian, sudah pasti ada risiko yang dihadapi. Namun, menjadi pengusaha bukan berarti menghindari risiko. Menjadi pengusaha justru berani mengambil dan menghadapi risiko.
Walaupun begitu, bukan berarti juga asal mengambil risiko. Sembarangan mengambil keputusan bukanlah tindakan yang berani, melainkan judi. Jadi, dalam setiap keputusan memang diperlukan pertimbangan secara matang. Perlu diperhatikan sisi positif dan negatif dari situasi yang dihadapi, seperti untung ruginya setiap pengambilan keputusan.
Hal ini pun harus dilakukan dengan cepat. Sering kali, banyak orang yang kelamaan mikir sehingga justru melewatkan kesempatan baik. Bersikap diam mengamati situasi juga sering kali bukan pilihan yang baik. Semakin lama menunda keputusan sering kali justru merugikan usaha kita.
BACA JUGA: Perkuat Kewirausahaan Kaum Muda lewat Lab National Dialogue 2022
Ketiga, pengusaha perlu berkolaborasi. Tentu kita pernah mendengar saran untuk orang yang ingin menjadi pengusaha. Bagaimana sebaiknya memulai usaha? Lakukan sekarang, tak perlu menunggu lebih lama lagi. Saran ini memang benar, tapi perlu diperjelas.
Dalam menjalankan aktivitas usaha, kita tak sendiri. Mungkin memang kita yang mengerjakan semuanya, mulai dari membeli peralatan, memproduksi, menjual, sampai melayani konsumen. Namun, setidaknya kita akan berhubungan dengan pihak lain yang menunjang usaha kita. Entah itu pemasok bahan baku, kurir pengantar barang, karyawan, atau bahkan penghuni kios sebelah yang bisa jadi adalah pesaing langsung kita.
Oleh karenanya, sebaiknya kita berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, terutama yang berkaitan langsung dengan usaha. Kita pasti berhubungan dengan pihak lain dengan cara apa pun. Jadi, yang tepat bukanlah lakukan sekarang sendiri, tapi bangun kolaborasi positif dengan orang-orang di sekitar kita.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz