Sastrawan Yudhistira ANM Massardi meninggal dunia pada Selasa (2/4/2024). Kabar duka ini disampaikan oleh anggota keluarga lewat media sosial, salah satunya adalah Kafka Massardi selaku anak.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat ayah kami Yudhistira Mulyana bin Massardi Selasa 2 April 2024 pada pukul 21.12 WIB di RSUD Kota Bekasi,” cuitnya melalui akun X @kaafkaa, dikutip Rabu (3/4/2024).
Semasa hidupnya, Yudhistira Massardi banyak menulis buku, cerpen, naskah sinetron, novel, hingga puisi. Arsip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahkan mengungkapkan sang sastrawan sudah menghasilkan karya sejak duduk di bangku sekolah dasar.
BACA JUGA: Sinopsis Buku Life of Pi yang Gemar Dibaca oleh Janice University War
Beberapa karyanya bahkan ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Untuk itu, bagi Anda yang ingin membaca masterpiece dari Yudhistira Massardi, berikut rekomendasi novel terbaiknya:
Arjuna Mencari Cinta
Arjuna Mencari Cinta merupakan salah satu karya Yudhistira Massardi yang terkenal. Novel keluaran tahun 1977 ini bahkan diterjemahkan ke bahasa Jepang oleh Noriaki Oshikawa dan terbit pada 1995.
Kisahnya sendiri berfokus pada seorang pemuda bernama Arjuna yang cerdas dan pintar memikat gadis-gadis, layaknya dalam cerita wayang. Dalam pengembaraannya mencari cinta yang tulus, Arjuna yang mata keranjang itu mengobral cintanya kepada beberapa orang gadis.
Dalam petualangan mencari cinta itu pula, Arjuna mencintai dua perempuan yang ternyata juga dicintai oleh ayahnya. Mereka adalah Arimbi dan Pergiwati yang merupakan sekretaris dari sang ayah.
Namun, Arjuna mulai mengalami sakit hati setelah cintanya kepada Permoni tidak mendapat tanggapan. Begitu pun dengan cintanya kepada Pergiwati, yang juga kandas karena ayahnya sama-sama menghendaki gadis itu.
BACA JUGA: Dibagikan Gratis, Ini Sinopsis Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye
Penari dari Serdang
Penari dari Serdang merupakan novel bergenre romantis yang pertama kali terbit pada tahun 2019. Kisahnya bermula dari pertemuan singkat Bagus Burhan dengan Putri Chaya ketika menjadi juri lomba pidato di Kota Medan.
Pertemuan singkat itu membuat Bagus dimabuk kepayang. Di sisi lain, istrinya yang bernama Mia dan dua anaknya menunggu di Jakarta. Novel ini akan mengungkap ke mana hati Bagus akan disandarkan.
Mencoba Tidak Menyerah
Mencoba Tidak Menyerah menceritakan tentang tragedi 1965 lewat sudut pandang anak-anak. Novel ini mencoba menunjukkan akibat dari peristiwa tersebut terhadap keberlangsungan hidup keluarga yang tertuduh PKI.
Novel yang semula berjudul Aku Bukan PKI ini menceritakan dengan sederhana dampak dari Gerakan September Tiga Puluh lewat perspektif seorang anak yang naif. Juga, usaha keluarga tersebut dalam menghadapi kepelikan karena hancurnya ekonomi.
Itulah rekomendasi novel karya Yudhistira ANM Massardi. Tertarik membaca salah satunya?
Editor: Ranto Rajagukguk