Opening ceremony Olimpiade Paris 2024 segera dihelat dini hari, Sabtu (27/7) pukul 00.30 WIB. Acara ini akan dimeriahkan dengan beragam aksi, salah satunya ialah kirab para atlet di Sungai Seine dengan mengenakan seragam defile dari negara masing-masing.
Menariknya, sejumlah negara memberikan sentuhan tradisional yang menjadi ciri khas mereka dalam seragam tersebut. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menampilkan kekayaan budaya dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern dalam pakaian resmi.
Lantas, negara mana sajakah yang memberi sentuhan tradisional dalam seragam defile yang ditampilkan di opening ceremony nanti? Berikut daftarnya:
BACA JUGA: Intip Potret Seragam Defile Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Indonesia
Seragam defile milik tim Indonesia mengadopsi pakaian tradisional khas Jawa, yaitu beskap dan kebaya untuk perempuan. Sang desainer, Didit Hediprasetyo mengatakan desain ini terinspirasi dari sosok Raden Saleh yang merupakan pelukis pionir beraliran Romantisme asal Jawa.
Mongolia
Tim Mongolia mengadopsi deel, pakaian tradisional berupa jubah panjang dengan kerah tinggi dan kancing khas, untuk seragam defilenya. Desain untuk perhelatan kali ini dimodifikasi dengan bahan yang lebih ringan dan nyaman, serta ditambahkan elemen-elemen modern.
BACA JUGA: Jadwal Pertandingan 12 Cabor Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
India
India mengadopsi pakaian tradisional sari dan kurta untuk seragam defile. Keduanya didesain lebih stylish dengan memadukan warna dan motif yang cerah, serta dimodifikasi dengan bahan yang lebih praktis agar atlet mudah bergerak.
Haiti
Haiti menggabungkan elemen-elemen dari busana tradisional mereka, seperti karabela dan pakaian dengan motif Vodou, dalam desain seragam defile. Karabela adalah gaun tradisional yang biasanya berwarna cerah dengan renda-renda yang indah.
Itulah beberapa negara yang memberi sentuhan tradisional pada seragam opening ceremony Olimpiade Paris 2024. Anda bisa menyaksikan pakaian-pakaian unik lainnya saat acara tersebut mengudara di saluran milik Emtek Group. Sejauh ini, mana yang menjadi favorit Anda?
Editor: Ranto Rajagukguk