4 Tips Tingkatkan Employee Engagement, Bikin Karyawan Bahagia saat Bekerja!

marketeers article
employee engagement | sumber: 123rf

Semua tentu sudah tahu jika karyawan yang engage dengan pekerjaannya akan dapat berkinerja jauh lebih baik. Salah satu kuncinya adalah hubungan antara karyawan dengan tujuan dari perusahaannya yang terwujud dalam employee engagement. 

Agar karyawan dapat memiliki perasaan yang menggebu-gebu dan begitu termotivasi untuk mencapai misi perusahaan, maka karyawan harus dapat memiliki nilai dan persepsi yang sama dengan tempatnya bekerja. 

Alexis Redding seorang peneliti Harvard Graduate School of Education dan Dorie Clark konsultan pemasaran serta pengajar di Duke University’s of Fuqua School of Business membagikan empat tips tingkatkan employee engagement yang Marketeers lansir dari Harvard Business Review:

1. Bantu karyawan merasa diperhatikan

Setiap manajer atau pemimpin perusahaan perlu menyadari dengan baik bahwa karyawan akan merasa tidak dihargai jika hanya diperlakukan seperti angin lalu saja atau selayaknya robot atau mesin yang hanya fokus untuk bekerja dan bekerja. 

Padahal sejatinya manusia memiliki sisi personal yang selalu ingin dianggap penting dan diperhatikan. Ketika karyawan telah menunjukkan kontribusi terbaiknya, maka berikan perhatian Anda. Hal yang sama ketika mereka tidak hadir dalam momen tertentu, berikan juga perhatian Anda. 

Ketika keberadaannya diperhatikan dan disadari, budaya ini bisa menjadi alasan kuat karyawan untuk tidak meninggalkan perusahaannya dan secara sukarela akan menarik orang-orang terbaik di lingkungannya untuk bergabung dengan perusahaan yang dicintainya.

BACA JUGA: 5 Langkah Lakukan Change Management, Perusahaan Perlu Transformasi!

2. Bantu karyawan merasa didengarkan

Beberapa perusahaan mungkin masih saja memperlakukan karyawannya dalam posisi untuk takut berbicara, mengemukakan ide, dan menunjukkan budaya tertutup. 

Padahal, employee engagement dapat dibangun jika setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara, mengungkapkan pendapat, dan berbagi ide. 

Namun, hal yang seringkali membuat karyawan Anda sedih adalah ketika mereka dimintai pendapatnya, namun tetap diabaikan. Jika terjadi berulang-ulang, mungkin karyawan Anda bisa saja frustasi dan kecewa dengan pekerjaannya.

Salah satu penyebab besarnya bisa saja muncul karena ego yang dimiliki oleh seorang manajer bahwa dirinya akan selalu lebih baik dibanding karyawannya. 

Faktanya tidak hanya itu saja, tantangan manajemen sistem dalam perusahaan yang mengkerdilkan setiap ide dan perubahan juga bisa menjadi penyebab budaya yang tertutup dan tidak suportif bagi setiap karyawannya. 

Ketakutan akan pengorbanan jangka pendek untuk mendapatkan hasil lebih dalam jangka panjang seringkali menjadi penghambat bagi sulitnya ide inovatif dan solutif dapat berkembang. 

Jika demikian, maka ancaman terbesar dalam meningkatkan employee engagement adalah ketika ide dan saran karyawan tidak merasa didengar dan dipentingkan, maka mereka akan sulit untuk dapat merasa terlibat dan engage dengan perusahaannya.

BACA JUGA: Bangun Interaksi Hangat Manusia dan Teknologi melalui Digital Culture

3. Bantu karyawan merasa dihargai

Tak dimungkiri jika semua orang akan merasa begitu senang jika kontribusinya dihargai begitu dalam, apalagi oleh atasannya, terutama ketika karyawan telah berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik, misalnya bekerja lembur untuk menyelesaikan laporan atau memberikan tingkat fokus yang lebih untuk proyek besarnya. 

Penghargaan dan apresiasi yang bisa Anda berikan dapat berupa apapun, mulai dari pujian, menyapa nama karyawan, menanyakan kabar, aktivitas di akhir pekan, atau secara rutin mengobrol hal di luar pekerjaan yang membuat setiap individu merasa dihargai keberadaannya. 

4. Bantu karyawan merasa termotivasi

Banyak pemimpin yang sudah cukup pandai dan lihai menyemangati karyawannya sehari-hari. Ungkapan tersebut mulai dari “Kerja bagus!”, “Terima kasih kerja kerasnya!”, atau “Inilah yang kami butuhkan!”. 

Namun, mungkin tidak banyak pemimpin yang mampu membantu, membimbing, dan memotivasi karyawan dalam mendorong jenjang karir yang lebih mapan. Untuk dapat membangun employee engagement, perhatian perusahaan terhadap jenjang karir yang jelas adalah sebuah motivasi terbaik bagi karyawan.

Meski jenjang karir tentu sepenuhnya ada pada tanggung jawab pribadi setiap karyawan, namun pemimpin yang baik akan selalu dapat melihat setiap potensi yang dapat dikembangkan dari para karyawannya. 

Pemimpin akan selalu memiliki tanggung jawab untuk tidak mengabaikan kepentingan yang berkaitan dalam jangka panjang. Doronglah dan bantulah karyawan Anda untuk terus mengembangkan kompetensinya. 

Jadikan karyawan Anda sebagai aset berharga yang akan sangat baik untuk menyokong kemajuan perusahaan dalam jangka panjang

Kesimpulannya, karyawan yang mampu merasakan rasa yang tulus terhadap tempat kerjanya akan menjadi semakin kuat dan berdampak besar dalam perusahaan. 

Setidaknya, apa yang Anda lakukan untuk karyawan Anda akan dapat menghemat beberapa aspek, baik dari segi waktu dan biaya ketika perusahaan harus merekrut karyawan baru. Biaya ini berkaitan dengan biaya pelatihan dan produktivitas yang hilang pada masa penggantian. 

Ketika employee engagement telah terbangun begitu kuat, maka loyalitas dari karyawan Anda akan mampu memberikan keuntungan yang besar dalam aspek produktivitas dan inovasi.

Setiap individu yang termotivasi akan membawa semua ide terbaiknya dan mendukung perusahaan menjadi lebih maju layaknya dirinya sendiri. 

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

BACA JUGA: Raih MECA 2023, Azana Hotels & Resorts Sukses Berdayakan Karyawan

Related