Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rata-rata biaya kesehatan di Indonesia meningkat sebesar 36% per tahun dalam 10 tahun terakhir. Angka ini lebih tinggi daripada tingkat inflasi negara secara umum.
Sementara itu, masyarakat Indonesia tampak makin menyadari mahalnya biaya kesehatan dan oleh karenanya makin sadar akan proteksi kesehatan. Tren tersebut rupanya membuka pasar yang menjanjikan bagi para pemain industri asuransi. Salah satunya, Zurich Topas Life (ZTL).
“Meskipun pertumbuhan asuransi kesehatan di Indonesia masih berada dalam tahap dini, masyarakat mulai menyadari pentingnya asuransi untuk perlindungan diri sendiri maupun keluarga. Hal ini ditandai dengan peningkatan minat terhadap produk asuransi, termasuk asuransi kesehatan,” kata Peter Huber Presiden Direktur Zurich Topas Life dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers.
Awal Februari ini, ZTL meluncurkan Zurich H&S Plus, asuransi jiwa tambahan yang menyediakan opsi limit tahunan dengan perlindungan kesehatan sampai dengan Rp 10 miliar. Selain itu, asuransi tambahan ini juga memungkinkan nasabah mengakses proteksi kesehatan dengan cakupan di seluruh dunia dan fasilitas cashless di beberapa negara.
“Berdasarkan riset terbaru kami, kami memahami bahwa nasabah membutuhkan proteksi kesehatan dengan cakupan yang lebih luas seiring meningkatnya biaya medis. Inilah yang menjadi alasan kami mengembangkan Zurich H&S Plus,” jelas Peter.
Peter menambahkan, ada pertumbuhan permintaan terhadap proteksi kesehatan termasuk di kalangan muda. Faktanya, lebih dari 30% nasabah ZTL berusia 21-30 tahun.
“Kami yakin Zurich H&S Plus mampu sukses memasuki pasar dan berkontribusi pada keseluruhan kinerja bisnis perusahaan,” tandas Peter.
Editor: Sigit Kurniawan