Entah berawal dari mana, branding Net TV pertama kali langsung menggebrak dengan tayangan-tayangan yang jauh berbeda dengan stasiun tv lainnya di Indonesia. Tidak ada acara gossip, tidak ada komedi pukul-pukulan, tidak ada tayangan berita yang memihak salah satu pihak, dan yang terpenting tidak ada sinetron. Secara konten Net memang sangat berbeda dari yang lain.
“Dari awal kami memposisikan diri kami sebagai content creator. Kami berusahan mau ditaruh dimana saja konten kami itu bisa dinikmati,” ujar Hadiyatulloh, New Media Staff Net TV.
Meskipun banyak dilabeli sebagai stasiun televisi masa kini, anti mainstream, dan kece, Net TV masih belum mampu masuk dalam lima besar secara rating share. Tapi, jangan salah, Net TV berhasil menjadikan kontennya sebagai raja dalam platform digital.
Di YouTube, konten dari Net TV bertahta di peringkat paling atas. Selama hampir empat tahun berdiri, konten Net TV sudah ditonton sebanyak 1,9 miliar kali. Tentunya angka ini terus bertambah ketika Anda sedang membaca artikel ini.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari daya optimal Net TV memaksimalkan kekuatan konten mereka melalui beragam platform digital. “Kami ini hadir di multi platform, tidak hanya di televisi. Konten kami bisa ditonton melalui perangkat apa saja,” tambah Hadiyatulloh.
Ada tiga kunci yang memungkinkan Net TV banyak direkomendasikan oleh penontonnya. Pertama, Net TV hadir dengan konten yang benar-benar segar. Tentunya sulit bagi stasiun televisi lain untuk meniru idealisnya Net TV dalam membuat konten. Semua konten digarap secara in-house.
Kedua, secara tidak sadar penonton dari segmen A dan B mengalami kejenuhan terhadap produk yang disajikan oleh stasiun televisi kebanyakan. Terakhir, melalui pengoptimalan platform yang ada, konten Net TV bisa disaksikan kapan dan di mana saja.
“Kasarnya prime time sudah bergeser. Penonton bisa menonton kapan saja mereka mau,” singkat Hidayatulloh.
