Mengenal Brand Stimulus dan Need Stimulus di Era YouTube

marketeers article
Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia

Tidak bisa dipungkiri saat ini konten video telah menjadi medium utama bagi para merek untuk menyampaikan pesannya kepada konsumennya. Terlebih era YouTube seperti saat ini, merek memiliki keleluasaan dalam menyampaikan pesannya.

Era YouTube memungkinkan merek mengirimkan pesan dalam berbagai durasi. Di media konevnsional, biasanya merek hanya memiliki waktu sebatas 15, 30, hingga 60 detik. Namun, melalui YouTube merek bisa menyampaikan pesan dalam durasi sesukanya.

Menurut Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia, tidak ada aturan baku durasi tertentu menjadi kunci sukses sebuah konten video. “Belum tentu 30 detik, 15 detik menjadi paling banyak yang disaksikan oleh penonton. Di YouTube banyak video iklan berdurasi 10 menit yang ternyata banyak disaksikan oleh penonton tanpa dilewati,” ujar Keusgen dalam ajang WOW Brand Festive Day 2017 di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Keusgen juga menambahkan bahwa dalam setiap harinya di YouTube diputar video secara total sebanyak satu miliar jam secara durasi keseluruhan. Konten dari para creator YouTube pun sangat digemari.

“Saat ini para content creator di YouTube sudah selayaknya rockstar,” imbuh Keusgen.

Baginya dalam menciptakan content marketing melalui YouTube harus diperhatikan dua hal, yakni Brand Stimulus dan Need Stimulus. Baginya bila orang yang mencari karena kebutuhan, tentu saja konten yang diciptakan akan terus disaksikan hingga selesai.

Hal yang sama juga berlaku bagi Brand Stimulus, hanya saja merek harus benar-benar yakin bahwa merek mereka memiliki basis massa dan penggemar yang kuat sehingga konten yang mereka ciptakan akan terus disaksikan.

Dua hal ini adalah salah satu proses dalam menemukan micro moment triggers, secara garis besar dua hal ini mengarah pada customer path.

Editor: Sigit Kurniawan

Related