Berpelesir kini bukan hanya milik kalangan tertentu, melainkan sebagian besar masyarakat Indonesia. Nah, dari sekian banyak destinasi internasional yang ada, rupanya Jepang menjadi salah satu tujuan favorit warga Indonesia. Melihat tingginya animo masyarakat Indonesia terhadap Jepang, perusahaan agen perjalanan terbesar di Jepang, JTB Corporation masuk ke Indonesia melalui PT Panorama Tours Indonesia. Di sini, JTB Corporation membeli 40% saham PT Panorama Tours Indonesia dari sang induk, PT Panorama Sentrawisata Tbk.
“Transformasi Panorama Tours Indonesia menjadi Panorama JTB Tours merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan market-share di bidang pariwisata outbound (travel dan leisure). Dengan kekuatan global yang dimiliki oleh JTB di jejaring internasional, kami percaya Panorama JTB Tours akan meraih pertumbuhan usaha yang kuat menuju tahun 2020. Sinergi ini bermanfaat bagi Panorama untuk menjadi pemain penting di tingkat Asia dan juga sebaliknya,” kata Royanto Handaya, Chief Executive Officer Panorama JTB Tours.
Saling Bersinergi
Untuk debut perdana, Panorama JTB Tours pun menggelar travel fair dengan tajuk The World of Holidays (WOH) di Central Park Mal, Jakarta Barat. Sebagai diferensiasi, WOH hadir dengan konsep travel fair dengan 8 destinasi unik, anti-mainstream dan eksotis yang menjadi produk unggulan WOH untuk produk-produk grup tur. Destinasi tersebut antara lain Tasmania, Alaska, Iceland dan Greenland, South Africa, Yunani, USA West Coast, China Silk Road dan China Tibet.
Royanto mengatakan, pariwisata masyarakat Indonesia ke Jepang mengalami pertumbuhan sebesar 40% tiap tahunnya selama lima tahun terakhir. Nah, dengan masuknya JTB, maka Panorama HTB tentunya bisa menawarkan paket wisata yang jauh lebih menarik. “Kami juga akan terus memperluas cabang. Kami targetkan bisa membuka lima kantor cabang baru setiap tahunnya,” katanya.
Hiroaki Izumi, Senior Director PT Panorama JTB Tours Indonesia mengatakan, mereka akan memanfaatkan 53 jaringan di 24 kota yang dimiliki Panorama untuk menawarkan produk pariwisata Jepang. Sebaliknya, Panorama bisa melakukan integrasi terhadap seluruh cabang JTB yang tersebar di seluruh dunia. “Kami telah menjadi agen terbesar di Asia. Dan, kami harus melakukan kolaborasi di Indonesia untuk bisa menjadi nomor satu. Itulah kenapa kami berkolaborasi bersama Panorama,” katanya.