Lebaran masih dua bulan lagi, namun kampanye yang menyuarakan seasonal marketing telah digaungkan sejak saat ini. Ceruk besar itu tengah dilirik oleh ritel fashion online Zalora lewat kolaborasinya dengan sejumlah desainer kenamaan Indonesia.
Kemitraan tersebut tertuang saat Zalora menghelat Digital Fashion Runway yang bekerja sama dengan Liputan6.com. Dalam peragaan busana yang disiarkan langsung secara online itu, Zalora menggandeng merek pakaian mode di antaranya Kamilaa by Itang Yunasz, Vivi Zubedi, Anniesa Hasibuan, Kami Idea, dan I.K.Y.K. Zalora pun turut memperkenalkan home-brand-nya Zalia.
Seluruh rangkaian pakaian Zalia dibuat oleh tim desainer in-house Zalora, dan menawarkam ragam outfit yang lengkap, mulai dari kemeja, kaus, gamis, sleeve top, kemeja pria, celana, hingga tas. Spesial Hari Raya, Zalia merilis pakaian modest namun elegan yang mengakomodir kebutuhan berbusana saat hari besar tiba.
CEO Zalora Indonesia Anthony Fung mengatakan, pihaknya sangat siap menyambut seasonal marketing Hari Raya Idul Fitri yang tahun ini jatuh pada 23 Juni 2017. Pasalnya, di dunia ritel, Hari Raya mampu membukukan penjualan hingga Rp 80 triliun, atau menguasai 45% dari total pasar ritel tanah air yang mencapai Rp 200an triliun.
Gerak cepat yang dilakukan Zalora ini seakan menjadi jawaban dari pertanyaan yang sempat mengemuka belakangan ini. Dikabarkan, ritel fashion online terbesar se-Asia Tenggara itu bakal hengkang dari Indonesia lantaran bisnisnya yang belum mendulang laba besar.
Pihak Zalora membantah kabar tersebut, sekaligus mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan bahwa perusahaannya akan diakuisisi oleh raksasa ritel Mitra Adhiperkasa (MAP) demi memperkuat divisi e-commerce MAP E-Mall.
Dikutip dari e-27.com, Group CEO Zalora Parker Gundersen mengatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak tepat. Pihaknya selama ini menjalin kemitraan dengan MAP sebagai mitra penjual dan pemasok produk-produk di Zalora. Kedua perusahaan tengah berdiskusi untuk menambah merek-merek di bawah MAP yang akan dijual di kanal Zalora.
Apakah akuisisi menjadi strategi Zalora Indonesia ke depan? Parker menyebut yang menjadi fokus perusahaannya saat ini adalah mencapai pertumbuhan yang positif.
“Dalam konteks bisnis, Indonesia sama seperti Filipina di mana memiliki mitra lokal yang strategik cukup masuk akal,” jawab dia.
Februari lalu, perusahaan besar asal Filipina, Ayala Group membeli 43,3% saham Zalora Philipines. Konglomerasi yang bergerak di banyak bidang usaha termasuk properti ini sebelumnya telah memiliki 1,91% saham di Zalora Filipina. Dengan tambahan tersebut, maka Ayala berhasil mengempit 49% saham di e-commerce yang hadir sejak 2002 silam di Negeri Pinoy itu.
Editor: Sigit Kurniawan