Jika Anda menyukai dunia otomotif, servis dan suku cadangnya (after market), mungkin nama NGK Busi sudah tidak asing. Geliatnya di pasar suku cadang otomotif nasional pun cukup menarik dan perlu diperhatikan oleh pemain lainnya. Pasalnya, NGK mengklaim bahwa saat ini mereka adalah pemimpin pasar busi di Indonesia. NGK pun membagikan tiga kunci sukses mereka di sini. Apa saja?
“Tahun ini kami genap berumur 40 tahun di Indonesia. Saat ini kami telah melayani pasar nasional dengan market share lebih dari 50%,” jelas Hisato Kato, Presdir PT NGK Busi Indonesia.
Hisato menyebutkan bahwa Indonesia kini sangat strategis perannya bagi mereka. Bukan sekadar menjadi pasar, Indonesia kini menjadi basis produksi untuk pasar nasional dan global. GM Sales & Marketing PT NGK Busi Indonesia Agus Tan menyebutkan bahwa pasar terbesar bagi mereka saat ini ada di pasar after market (suku cadang dan aksesori).
“Kontribusi pasar after market saat ini sekitar 90% dari total penjualan kami. Sebanyak 7% dari pasar OEM (original equipment manufacturer) dan sisanya dari pasar ekspor,” lanjuta Agus Tan.
Agus pun membagikan tiga kunci sukses mereka sejauh ini. Pertama, yang selalu dijaga oleh NGK adalah soal kualitas. Agus mengakui tidak ada kompromi untuk hal ini. Kedua, konsumen. NGK kerap memiliki aktivitas offline yang melibatkan konsumen dan rekan diler. Di sana, mereka sangat mendengar apa yang menjadi keinginan dan kegundahan mereka. Ketiga, jaringan distribusi. Di Indonesia, NGK punya 25 distributor dan terus diperkuat, di wilayah Indonesia Timur khususnya.
“Pasar ini sangat unik. Selain beragamnya karakter masyarakat, tingkat pemahaman soal penggunaan busi -khususnya soal busi premium- masih sangat minim. Sebab itu, produk paling murah kami mendominasi penjualan. Kami pun terus mengerahkan aktivitas offline untuk mengedukasi pasar,” imbuh Agus.
Agus menyebutkan saat ini pihaknya memiliki acara untuk para pemilik diler bertajuk Dealer Gathering dan NGK Pitstop untuk konsumen akhir mereka. Dealer Gathering ini yang paling sering dilakukan.
Selama setahun, NGK menggelar event ini sebanyak 54 kali dengan tujuan untuk mengedukais lini terdepan mereka. Sementara NGK Pitstop lebih kepada untuk menjalin engagement dengan konsumen. Hadir lebih fun, pada event ini NGK lebih ingin mendengar isi kepala konsumen.
Editor: Sigit Kurniawan