Menggunakan sepatu olahraga KW atau tiruan banyak digunakan di beberapa kalangan karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk asli. Namun, ini justru dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan.
Terdapat sejumlah bahaya yang mengintai kesehatan akibat penggunaan sepatu olahraga KW. Berikut pembahasannya:
Iritasi Kulit
Penelitian Zhang dkk dalam jurnal Material Science & Engineering (2019) menunjukkan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam sepatu tiruan seringkali tidak memenuhi standar keamanan dan kenyamanan. Ini dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.
BACA JUGA: Tak Perlu Joki, 3 Fitur di Strava Ini Bikin Termotivasi Olahraga
Risiko Infeksi
Kualitas pembuatan yang buruk seringkali membuat sepatu KW tidak tahan lama dan mudah rusak. Kerusakan ini dapat membuka jalan bagi bakteri dan jamur untuk masuk dan berkembang biak di dalam sepatu, yang lantas dapat menyebabkan berbagai masalah kulit.
Nyeri
Bahan sepatu KW biasanya juga tidak memberikan dukungan memadai untuk kaki. Kurangnya dukungan ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan berbagai masalah ortopedi, seperti nyeri kaki, nyeri punggung, bahkan deformitas kaki.
BACA JUGA: Heboh Bekal Mi Instan Dicampur Nasi, Ini 5 Bahayanya bagi Kesehatan
Cedera Jangka Panjang
Sepatu asli biasanya didesain dengan mempertimbangkan kenyamanan pengguna, namun tidak demikian dengan produk tiruan.
Desain yang tidak ergonomis dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk dan tekanan berlebihan pada titik-titik tertentu di kaki, sehingga bisa menyebabkan cedera jangka panjang.
Masalah Pernapasan
Bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan sepatu KW seringkali tidak terkontrol. Liu dkk dalam Journal of Environmental Science (2020) bahkan menyebut bahan kimia berbahaya, seperti lem berbasis pelarut organik, bisa menyebabkan reaksi alergi dan masalah pernapasan.
Itulah beberapa bahaya yang mengintai kesehatan akibat penggunaan sepatu olahraga tiruan. Lebih baik membeli barang yang asli ketimbang menghemat uang dalam jangka pendek, namun dibayang-bayangi masalah kesehatan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz