Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, banyak startup yang tentu memerlukan investor sebagai sumber pendanaan. Ketika berhadapan dan berusaha menarik pendanaan, cara berkomunikasi dengan investor tentu menjadi salah satu hal yang perlu Anda perhatikan.
Bagaimana cara Anda berkomunikasi akan menjadi salah satu faktor penentu apakah calon investor Anda yakin dan bersedia mendanai ide dari startup Anda atau tidak.
Cara berkomunikasi akan meninggalkan kesan tersendiri di benak lawan bicara Anda dan dapat menunjukkan kredibilitas Anda sebagai CEO maupun founder.
Berikut lima cara berkomunikasi dengan investor menurut Eva Dobrzanska, Venture Capital Funding Advisor yang Marketeers lansir dari Forbes.
1. Ciptakan urgensi
Ketika founder ingin mendapatkan pendanaan dari calon investor, cobalah untuk menciptakan urgensi yang begitu kuat, perasaan seperti Anda akan ketinggalan kereta yang ingin Anda tumpangi.
Maknanya, Anda perlu menciptakan perasaan FOMO (fear of missing out) di benak calon investor Anda. Bangun sebuah alasan yang mendalam atas produk Anda dan tunjukkan bahwa ide yang akan didanai adalah sesuatu yang begitu potensial.
Anda dapat memberikan berbagai quick wins atau pencapaian kecil yang mampu startup Anda capai. Beri tahu mereka setiap milestone yang telah Anda lalui.
BACA JUGA: Do’s and Don’ts yang Wajib Diperhatikan saat Membuat Pitch Deck
2. Lakukan riset
Ketika berhadapan dan berkomunikasi dengan investor, tunjukkan bahwa Anda begitu mengenal mereka. Riset siapa mereka, apa ketertarikan mereka, perusahaan seperti apa yang biasanya mereka danai.
Pekerjaan ini tentu tidak mudah, namun begitu layak untuk dilakukan. Dari hasil riset, Anda akan memiliki pandangan dan mungkin melihat peluang baru.
Ketika bisnis Anda adalah startup fintech syariah dan sebelumnya investor Anda telah berinvestasi pada perusahaan yang sama, jangan pikir mereka akan berinvestasi juga pada startup Anda.
Atau, Anda juga dapat menawarkan produk Anda pada investor yang mendanai perusahaan dengan produk yang berpotensi dapat menjadi mitra kuat dari bisnis Anda. Dengan begitu, perusahaan Anda akan jauh lebih menarik di mata investor.
3. Bangun brand presence
Kehadiran Anda di berbagai kanal pemasaran adalah wujud dari kredibilitas yang mampu meningkatkan kepercayaan. Membangun brand presence adalah cara termudah untuk berkomunikasi karena dapat dilakukan dengan hanya melalui kanal online.
Sebagai contoh, buatlah website yang menarik dan informatif serta bangun media sosial yang engage dengan para audiens, seperti di Instagram, LinkedIn, Twitter, dan lainnya.
BACA JUGA: Tunjukkan Kualitas Diri dengan Elevator Pitch yang Memukau
4. Pertahankan sentuhan personal
Teknologi saat ini memang memungkinkan perusahaan untuk mengirim pesan elektronik secara otomatis. Namun, hal ini tidak layak Anda lakukan kepada calon investor Anda.
Calon investor Anda begitu sensitif dan dapat mengetahui apakah pesan Anda otomatis atau benar-benar dipersonalisasi hanya untuk mereka.
Tidak mengapa jika Anda harus mengetiknya sendiri dan mungkin membutuhkan waktu yang lama. Namun jangan khawatir, komunikasi dan hubungan yang Anda bangun dengan calon investor Anda akan jauh lebih otentik dan personal.
Meski personal, Anda tak perlu membuat percakapan menjadi begitu kaku. Sesuaikan tone dan intonasi Anda dengan lawan bicara agar pesan yang disampaikan menjadi lebih mengalir.
5. Bangun networking
Sebagian besar pebisnis tentu setuju jika networking adalah salah satu kunci dalam berbisnis. Maka dari itu, bangun networking Anda dengan para investor melalui berbagai acara, seperti menghadiri acara inovasi, pertemuan para startup tech founder, atau kompetisi pendanaan dari para venture capital.
Percayalah bahwa jaringan bisnis yang berkualitas akan sangat berguna dan mungkin membantu Anda di masa depan. Oleh karena itu, bangun koneksi dan pendekatan yang positif dengan calon investor Anda di berbagai kesempatan yang ada.
Itulah 5 cara berkomunikasi dengan investor yang bisa Anda mulai terapkan secara perlahan dan bertahap. Tinggalkan kesan yang tak terlupakan melalui komunikasi efektif yang Anda lakukan dengan calon investor Anda!
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: Pitch Deck, Alat untuk Menonjolkan Value Proposition Bisnis Anda