Atlet bulu tangkis Belgia, Lianne Tan, kalah dari wakil Thailand pada fase grup Olimpiade 2024 yang dihelat pada Selasa (30/7/2024). Ia takluk dalam dua gim langsung dengan skor identik 8-21 dan 8-21.
Meski demikian, Lianne Tan tetap mencuri perhatian warganet Tanah Air karena fasih berbahasa Indonesia. Ini tampak dari video yang memperlihatkan pelatihnya, Indra Bagus, memberi arahan kepada sang atlet menggunakan bahasa Indonesia pada jeda interval gim pertama.
Ternyata, perempuan kelahiran 1990 itu memang memiliki darah Indonesia dari ayahnya, Henk Tan. Ia bertemu dengan istrinya yang merupakan warga negara Belgia ketika tengah menempuh pendidikan kedokteran gigi di Ibu Kota Cokelat Dunia tersebut.
BACA JUGA: Pesona Kim Ye Ji, Atlet Tembak Korea Selatan yang Viral di Medsos
Lantas, seperti apa perjalanan karier Lianne Tan hingga sukses melenggang ke Olimpiade? Berikut ulasannya:
Terjun sejak Usia Muda
Sejak usia muda, Lianne Tan telah menunjukkan bakat luar biasa dalam bulu tangkis. Bersama dengan saudaranya, Yuhan Tan, ia memulai kariernya di cabang olahraga ini dan sering berlatih bersama.
Gaya Bermain Cepat
Tan dikenal memiliki gaya bermain yang cepat dan lincah, serta refleks yang baik dan sering kali menunjukkan kemampuan bertahan yang tangguh. Kekuatan fisiknya juga memungkinkan sang atlet untuk bertahan dalam rally-rally panjang melawan lawan-lawan yang kuat.
Prestasi di Tingkat Nasional dan Internasional
Lianne Tan telah menunjukkan dominasinya di Belgia dengan memenangkan beberapa gelar di turnamen nasional. Di tingkat internasional, ia pun berkompetisi di berbagai turnamen, termasuk Kejuaraan Eropa dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
BACA JUGA: Cuaca Panas Bawa Diananda Choirunisa ke 8 Besar Panahan Olimpiade 2024
Olimpiade dan Ajang Bergengsi Lainnya
Tan telah mewakili Belgia di sejumlah ajang bergengsi, termasuk Olimpiade yang dimulai dari London 2012, Rio 2016, Tokyo 2020, dan Paris 2024. Meski masih belum meraih gelar utama, partisipasinya yang konsisten menunjukkan dedikasi dan ketekunan yang luar biasa.
Partisipasi itu juga bisa dibilang menjadi pencapaian besar bagi seorang atlet bulu tangkis dari negara, yang notabene tradisi bulu tangkisnya tidak sekuat negara-negara Asia ataupun Eropa lainnya.
Menjadi Duta Olahraga
Tan juga aktif dalam mempromosikan bulu tangkis di Belgia. Ia sering terlibat dalam kegiatan pengembangan olahraga ini, termasuk memberikan pelatihan dan berbagi pengalamannya dengan pemain muda.
Editor: Ranto Rajagukguk