Film orisinal Netflix Indonesia, The Shadow Strays akan segera tayang pada 17 Oktober, besok. Film karya sutradara Timo Tjahjanto ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris kenamaan.
The Shadow Strays sendiri merupakan film genre action thriller yang mengangkat cerita tentang seorang pembunuh bayaran muda dengan panggilan 13 yang menjalin ikatan dengan seorang bocah saat diistirahatkan akibat misi yang berantakan.
Sebelum penayangannya, film ini telah ditayangkan secara global untuk pertama kalinya di program Midnight Madness dalam Festival Film Internasional Toronto pada 14 September 2024.
Dalam konferensi persnya, Timo Tjahjanto membeberkan sejumlah fakta menarik di balik film The Shadow Strays, berikut ulasannya:
1. Sumber inspirasi
Timo yang berperan sebagai sutradara dan penulis film ini mengungkapkan sumber inspirasinya dalam membuat The Shadow Strays.
“Secara sederhana, saya ingin menceritakan dinamika antara seorang guru dan muridnya lewat sebuah cerita matriarki,” kata Timo dalam konferensi pers yang berlangsung pada Selasa (15/10/2024).
2. Genre action-thriller dari sudut pandang matriarki
Melalui film ini, Timo mengatakan ingin bercerita mengenai isu matriarki, yang belakangan makin jarang terekspos.
BACA JUGA Netflix Rilis Trailer Film The Shadow Strays, Intip Sinopsisnya
Sebagai informasi, matriarki merupakan sistem sosial yang di dalamnya didominasi oleh perempuan. Dalam konsep ini, perempuan memiliki peran yang besar dan penting dalam kehidupan sosial.
“Pada dasarnya saya ingin cerita itu, karena saya merasa di film Indonesia itu banyak banget cerita yang diambil dari perspektif maskulin. Saya rasa ada tantangan tersendiri ketika kita menceritakan sesuatu yang keras, tetapi dari POV perempuan,” ujar Timo dalam konferensi pers yang berlangsung pada Selasa (15/10/2024).
Berangkat dari ide tersebut, Timo menjadikan film The Shadow Strays sebagai film bergenre action thriller dengan karakter utama seorang perempuan bernama 13 yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran.
3. Durasi panjang
Dengan durasi 145 menit, The Shadow Strays terbilang cukup panjang untuk sebuah film. Kendati demikian, menurut Timo, durasi yang panjang itu dimanfaatkan untuk mengulas cerita dari setiap karakternya.
“Film ini lama karena ya mungkin saya pengen menceritakan lebih dari cuman sekadar dua protagonis atau dua karakter utama ini. Karena saya rasa penting banget untuk dunia sebuah film itu untuk terasa. Jadi, terasa semua karakter ini bernafas,” tutur Timo.
4. Senjata yang digunakan
Hal lainnya yang menarik dari proses kreatif film The Shadow Strays adalah pemilihan jenis senjata yang disesuaikan dengan karakternya. Timo mengungkap bahwa dirinya dan tim produksi telah menyesuaikan senjata yang dipakai tiap-tiap karakter dengan latar belakang masing-masing. Hal tersebut membuat karakter mereka makin hidup dan terasa masuk akal.
BACA JUGA Netflix Siap Rilis Dokumenter Konser Dunia “GUTS” Olivia Rodrigo
“Misalnya, Haga yang memiliki latar belakang berkaitan dengan narkoba, ia menggunakan senjata jarum. Lalu, Prasetyo menggunakan pasukannya, karena koneksi serta kekuasaannya sebagai polisi. Soriah memiliki sikap yang meledak-meledak, sehingga ia menggunakan shotgun. Kemudian si 13 atau Nomi sebagai pembunuh training, lebih suka menggunakan senjata yang kecil. Lantas si Hana yang merupakan veteran dan ahli, ia menggunakan senjata katana,” kata Timo.
5. Debut Aurora Ribero di film action
Film ini sekaligus menjadi debut Aurora dalam membintangi genre action dan tampil sebagai karakter utamanya. Aurora mengaku bahwa proses workshop dijalani selama empat bulan untuk perannya sebagai pembunuh bayaran dengan inisial 13.
Aurora Ribero pun mempelajari hal dasar mengenai akting untuk film genre laga. Ia mengatakan proses itu cukup sulit untuk dilakukan.
Editor: Ranto Rajagukguk