5 Fakta Menarik di Balik Hari Sumpah Pemuda, Momen Bersejarah

marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 123rf)

Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober menjadi salah satu momen penting bagi Bangsa Indonesia. Tepat 96 tahun lalu, ikrar kebangsaan dirumuskan melalui sebuah putusan Kongres Pemuda II di Jakarta, pada 28 Oktober 1928.

Ikrar tersebut menjadi sebuah momen bersejarah, karena para pemuda berkumpul untuk menunjukkan rasa kesatuan, hingga akhirnya dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Merangkum dari laman Museum Sumpah Pemuda, berikut ini beberapa fakta menarik dari momen Sumpah Pemuda:

1. Pernyataan kebangsaan pemuda

Ikrar Sumpah Pemuda merupakan pernyataan kebangsaan pemuda-pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, menyatukan keyakinan mereka bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan: ialah Indonesia.

BACA JUGA Menjelajahi 7 Destinasi Wisata Air Terjun Populer di Indonesia

Keyakinan itu lalu disebarluaskan untuk dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia setelah peristiwa Kongres Pemuda Kedua.

2. Kongres digagas oleh PPPI

Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.

Sebelum kongres digelar, para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Mereka membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.

3. Dilaksanakan di 3 lokasi

Kongres Pemuda Kedua diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi berbeda, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).

Rapat pertama, pada 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) menjadi momen Mohammad Yamin memaparkan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Kemudian, di rapat kedua pada pagi hari 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Terakhir pada sore hari, rapat ketiga diadakan dengan Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sebelum kongres ditutup diperdengarkan juga lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman melalui lantunan biola.

Lagu tersebut disambut dengan sangat antusias oleh peserta kongres.

BACA JUGA Rayakan Hari Sumpah Pemuda dengan Menonton 4 Film Perjuangan Ini

4. Keputusan dirumuskan oleh Mohammad Yamin

Kongres Pemuda II ditutup dengan pembacaan sebuah keputusan oleh Sugondo Djojopuspito. Keputusan ini dirumuskan oleh Mohammad Yamin yang berisi sebagai berikut:

  1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

5. Awalnya tidak ada istilah Sumpah Pemuda

Diketahui, istilah “Sumpah Pemuda” sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Kata ‘Sumpah Pemuda’ diberikan beberapa tahun setelahnya agar menjadi pengingat bagi rakyat Indonesia, khususnya pemuda, atas ikrar mereka untuk bersatu sebagai sebuah bangsa.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS