Project Silence berhasil meraup lebih dari 300.000 penonton selang tiga hari penayangannya di bioskop Korea Selatan pada 12 Juli 2024. Pencapaian tersebut sebagaimana dilaporkan Korean Film Council melalui laman resminya di konfic.or.kr.
Belum ada informasi mengenai jumlah penonton film bertema disaster survival itu di Indonesia, namun animo publik cukup tinggi. Pasalnya, karya garapan sutradara Kim Tae Gon ini menjadi proyek terakhir dari mendiang Lee Sun Kyun yang notabene cukup populer di Tanah Air.
Tak hanya karena dibintangi aktor ternama, Project Silence sukses memukau penonton dengan ceritanya yang menarik. Tema bertahan hidup dalam bencana yang diangkat film ini memberikan sensasi tegang, sehingga membuat alurnya tidak monoton.
BACA JUGA: Kisah Menarik di Balik Layar Project Silence, Lee Sun Kyun Sempat Ragu
Bagi Anda yang menyukai genre serupa, berikut rekomendasi film disaster survival yang mirip Project Silence:
Twisters
Tayang pada waktu yang hampir bersamaan dengan Project Silence, Twisters juga mengusung tema disaster survival. Film ini mengisahkan upaya sekelompok orang untuk bertahan hidup di tengah badai yang menghantam Oklahoma.
The Day After Tomorrow
The Day After Tomorrow menggambarkan skenario apokaliptik yang diakibatkan perubahan iklim mendadak karena ulah manusia. Film ini akan menyoroti perjuangan manusia untuk bertahan hidup di tengah serangkaian badai salju dahsyat.
Into the Storm
Into the Storm bercerita tentang perjuangan manusia bertahan hidup di tengah badai tornado. Kisahnya berfokus pada beberapa karakter, mulai dari seorang ayah yang berusaha melindungi putrinya yang terperangkap hingga para ahli cuaca yang berupaya memahami fenomena ini.
BACA JUGA: Sinopsis Pusaka, Kala Teror Keris Terkutuk Mengancam Jiwa
Sinkhole
Sinkhole menceritakan upaya bertahan hidup di sebuah rumah yang jatuh ke lubang sedalam 500 meter. Pemilik rumah, beserta para tamu yang menghadiri acara syukuran rumah tersebut, harus mencari jalan keluar begitu hujan mulai memenuhi lubang tempat mereka terjebak.
Pipeline
Pipeline menyoroti insiden pengeboran pipa terbesar di bawah tanah yang dikenal sebagai arteri negara demi mendapatkan minyak. Para pencuri minyak itu harus bertahan hidup di bawah tanah sedalam 10 meter.
Editor: Ranto Rajagukguk