Film drama terbaru karya Hanung Bramantyo, Ipar Adalah Maut berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta penonton dalam waktu kurang dari sepekan. Film yang dibintangi oleh Michelle Zudith, Deva Mahendra, dan Davina Karamoy itu mengumpulkan 1.003.246 penonton dalam lima hari penayangan.
Berada di bawah arahan Hanung Bramantyo, film ini diadaptasi dari cerita yang viral di TikTok yang mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga Nisa dan Aris yang menjadi berantakan setelah kehadiran Rani, adik kandung Nisa.
Sebelum menggarap Ipar Adalah Maut, Hanung Bramantyo telah banyak mengeluarkan deretan judul film populer. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa karya terbaik dari sutradara Hanung.
BACA JUGA Sinopsis Ipar Adalah Maut: Mimpi Buruk Akibat Ulah Adik Sendiri
1. Tuhan, Izinkan Aku Berdosa
Tepat sebelum Ipar Adalah Maut, Hanung Bramantyo baru saja merilis film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Dengan durasi 115 menit film ini diperankan oleh Aghniny Haque, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu, Andri Mashadi, Samo Rafael, Nugie, dan Ridwan Raoull.
Film ini menceritakan Kiran (Aghniny Haque), seorang mahasiswi cerdas dan kritis yang berasal dari keluarga miskin di desa. Ia dikenal sebagai sosok yang taat beragama dan menentang kemunafikan.
Kiran terjebak dalam kelompok agama garis keras yang dipimpin oleh Abu Darda (Ridwan Raoull), yang menuntut pengabdian penuh melalui jihad yang ekstrem. Bukan mendapat pencerahan, Kiran malah menghadapi rangkaian cobaan berat.
2. Miracle in Cell No. 7
Berikutnya, Hanung juga menggarap remake film Korea yang bertajuk Miracle in Cell No. 7. Bisa dibilang, film ini menjadi karya tersukses Hanung Bramantyo dalam pencapaian komersial maupun kritik.
Selain itu, film tersebut juga bisa dibilang sebagai film Hanung terbaik. Dibintangi oleh Vino G Bastian, Miracle in Cell No. 7 sukses membuat para penonton menangis di bioskop dengan kisah seorang ayah yang memiliki keterbelakangan mental yang difitnah melakukan pembunuhan.
Film ini turut diperankan oleh Denny Sumargo, Indro Warkop hingga Tora Sudiro.
BACA JUGA Sinopsis Tuhan, Izikan Aku Berdosa: Akankah Berbeda dengan Novelnya?
3. Bumi Manusia
Tahun 2019, Hanung merilis film Bumi Manusia yang diadaptasi dari novel legendaris berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dengan mengangkat cerita tentang Minke, seorang pria Jawa terpelajar yang hidup pada masa kolonialisme Belanda.
Film ini mengangkat tema rasisme dan kasta sosial pada zaman kolonial. Film ini berhasil menggambarkan bagaimana tidak berdayanya pribumi atas penjajahan dan juga rasisme.
4. Kartini
Pada tahun 2017, Hanung meluncurkan film Kartini. Film ini berhasil menghantarkan Hanung pada nominasi Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2017.
Sesuai judulnya, film ini mengambil fokus pada sosok Kartini yang tumbuh dewasa dengan melihat ibu kandungnya diperlakukan seperti pembantu di rumahnya sendiri hanya karena tidak memiliki darah ningrat.
Kartini pun bertekad untuk menciptakan kehidupan yang setara untuk semua perempuan dan mendirikan sebuah sekolah agar semua wanita bisa mendapat akses pendidikan.
5. Ayat-Ayat Cinta
Ayat-Ayat Cinta menjadi salah satu film terbaik Hanung Bramantyo. Diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Habiburrahman El Shiraz, film ini berhasil menyusul kesuksesan novelnya dengan menjadi salah satu film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa.
Film Ayat-Ayat Cinta mengisahkan tentang kehidupan seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, bernama Fahri. Fahri kemudian bertemu dengan Aisha dan memutuskan untuk menikah dengannya.
Namun, rumah tangganya bersama Aisha diterpa banyak cobaan melalui para perempuan yang mencintai Fahri.
Editor: Ranto Rajagukguk