5 Hal Menarik dari Adolescence, Serial Kriminal One-Shot di Netflix

Bagaimana jika anak Anda yang baru menginjak masa remaja dituduh melakukan pembunuhan? Pertanyaan inilah yang menjadi inti dari Adolescence, serial kriminal terbaru yang sudah bisa disaksikan 13 Maret 2025 di Netflix.
Drama yang dibintangi Stephen Graham ini terdiri dari empat episode. Uniknya, setiap episode direkam dalam satu kali pengambilan gambar tanpa potongan (one-shot), sehingga memberikan pengalaman menonton yang imersif dan penuh ketegangan.
Tak hanya itu, masih ada sederet hal menarik lainnya yang membuat Adolescence sayang untuk dilewatkan. Di antaranya sebagai berikut:
BACA JUGA: Black Mirror Season 7 Bakal Suguhkan Sisi Gelap Teknologi
Cerita Realistis yang Menyentuh
Adolescence mengisahkan keluarga Miller yang hidupnya berubah drastis ketika Jamie Miller, remaja yang baru berusia 13 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan teman sekolahnya. Dengan premis yang demikian, serial ini menggali tekanan yang dialami remaja masa kini, baik dari lingkungan sosial, internet, maupun media sosial.
Stephen Graham, yang juga ikut menciptakan serial ini, mengungkapkan bahwa cerita Adolescence tidak hanya berfokus pada kejahatan itu sendiri, tetapi juga bagaimana keluarga biasa menghadapi situasi yang tak terbayangkan.
Terinspirasi dari Kejadian Nyata
Meskipun Adolescence bukan berdasarkan kisah nyata tertentu, ide ceritanya berasal dari berita yang sering muncul mengenai kekerasan di kalangan remaja, terutama kasus penikaman yang melibatkan anak muda.
Stephen Graham mengaku terkejut dengan maraknya kasus ini, sehingga ingin mengangkatnya dalam sebuah cerita yang menggugah. Ia dan sang penulis naskah, Jack Thorne, juga mengeksplorasi isu kemarahan dalam diri laki-laki dan bagaimana lingkungan membentuk perilaku mereka.
Digarap dengan Teknik One-Shot
Salah satu daya tarik utama Adolescence adalah teknik pengambilan gambar one-shot, yang berarti setiap episode direkam dalam satu pengambilan tanpa pemotongan. Menurut sutradara, Philip Barantini, proses syuting dengan metode ini memerlukan persiapan berbulan-bulan.
BACA JUGA: Ryu Jun Yeol Comeback Jadi Pendeta dalam Revelations
Bukan cuma itu, dibutuhkan serta koordinasi tim yang luar biasa. Bahkan, dalam episode kedua, tim produksi harus menggunakan drone untuk menangkap adegan pengejaran yang dramatis tanpa menghilangkan nuansa realistisnya.
Bertabur Bintang Berbakat
Serial ini menghadirkan para aktor ternama yang makin memperkuat emosi cerita, antara lain Owen Cooper sebagai Jamie Miller, Stephen Graham sebagai Eddie Miller, Ashley Walters sebagai Detektif Luke Bascombe, dan Erin Doherty sebagai psikolog Briony Ariston.
Adolescence juga diramaikan oleh sederet pemeran pendukung, di antaranya Faye Marsay, Christine Tremarco, Mark Stanley, Jo Hartley, dan pendatang baru Amélie Pease.
Lokasi Syuting yang Autentik
Serial ini mengambil latar di Pontefract, West Yorkshire, Inggris, dengan sebagian besar adegan dilakukan di studio yang sebelumnya digunakan oleh industri musik. Studio ini dipilih karena lokasinya dekat dengan tempat-tempat asli yang digunakan dalam cerita, sehingga memungkinkan pengambilan gambar secara real-time.
Terdengar menarik, bukan? Saksikan keempat episode Adolescence di Netflix dan rasakan sendiri ketegangannya!
Editor: Ranto Rajagukguk