5 Inovasi Digital yang Perlu Diketahui Pemasar versi Google & STEB Asia
Inovasi digital menjadi keharusan bagi tiap-tiap pemasar. Peran teknologi kini hampir menyeluruh di setiap aspek bahkan komunikasi dan pemasaran.
Karenanya, pemasar tak boleh gaptek dan wajib memahami bagaimana memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia. Anak usaha Google Indonesia, Grow in Asia bersama STEB Asia membagikan lima inovasi digital yang perlu dimiliki para pemasar.
1. Inovasi teknologi meningkatkan kreativitas dan user experience
Tahun ini, semakin banyak marketing campaign yang menggunakan augmented reality (AR), artificial intelligence (AI), dan virtual reality (VR). Beberapa contoh penggunaannya bisa terlihat pada automasi marketing dalam mengelola campaign dengan lebih efisien, penyelenggaraan event online-to-offline dengan VR, pembuatan desain konten, hingga pemanfaatan video menggunakan influencer berbasis AI.
“Pembuatan konten berbasis artificial intelligence, seperti yang kami jalankan untuk Indosat Ooredoo Hutchison serta brand lainnya berhasil menaikkan jangkauan audiens sebesar 48% dan meningkatkan engagement hingga 82% dibanding konten-konten reguler. Selain itu, banyak kampanye menggunakan teknologi ini yang berpotensi untuk menjadi viral,” kata Jesslyn Amabel Chandra, Business Director dari Grow in Asia dalam keterangan, Selasa (21/11/2023).
2. Membedah full-funnel strategy dalam campaign planning
Upper funnel dan lower funnel memegang peranan yang sama-sama penting dalam sebuah campaign planning. Dimulai dari tahap awareness, marketer “memancing” future leads dengan menyebar informasi secara luas, seringkali melibatkan emosi penonton di dalamnya yang dibangun dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini sama pentingnya dengan langkah berikutnya, yaitu consideration dan conversion, yaitu bagian dari lower funnel yang menangkap hasil pancingan berupa targeted leads, yang kemudian diolah untuk dikonversikan ke dalam sales dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat.
Pemanfaatan big data yang disebar melalui cross channel dan dilakukan melalui automation system juga turut menambah keberhasilan sebuah campaign. Sayangnya, kesalahan yang kerap dilakukan beberapa pegiat marketing adalah terlalu berfokus pada tahap akhir. Padahal, setiap tahap yang ada berperan sama pentingnya.
3. Popularitas internet untuk usia 15-49 tahun melampaui penetrasi TV
Mengutip Comscore Indonesia 2023, tercatat YouTube menjangkau lebih dari 150 juta orang Indonesia setiap bulannya. Popularitas YouTube ini berhasil menjangkau 75% masyarakat Indonesia dari kelompok umur 18-34.
Kehadiran connected TV yang makin menyebar di Indonesia juga turut membantu peningkatan konsumsi YouTube di Indonesia. Tercatat, lebih dari 25 juta masyarakat yang menonton YouTube secara streaming melalui connected TV mereka.
Penggunaan YouTube untuk marketing campaign pun menunjukkan hasil yang efektif. Menurut survei Nielsen, tercatat 84% campaign YouTube mendorong peningkatan penjualan offline di Asia Pacific.
4. Mempelajari AMP Framework dalam media playbook
Menyambut persiapan kampanye Ramadan tahun 2024 mendatang, Google Indonesia menyimpulkan sebuah pendekatan yang disebut The AMP Framework, yaitu:
– Amplify – sebuah pendekatan yang menekankan pada visibilitas tinggi untuk dapat mengamplifikasi pesan kepada masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan dengan menyebarkan konten yang mendominasi channel digital dengan menggunakan frekuensi kemunculan konten sebanyak 1-3x per minggu agar pesan dapat diingat oleh masyarakat umum.
– Multiply – pendekatan yang mengejar engagement/interaksi dari audiens. Untuk mencapai hal ini, marketer dapat mengeksplorasi beberapa elemen seperti topik yang dipilih, kreator yang digunakan, hingga kategori dan elemen kreatif yang diadopsi.
– Participate – pendekatan final untuk menggaet targeted user secara spesifik mulai dari demografi pengguna, lokasi, hingga waktu yang diharapkan.
5. Membuat konten short video menarik dan sebanyak-banyaknya untuk testing
Konten video dengan format pendek dan potrait sudah menjadi kegemaran banyak pengguna smartphone. Konten video pendek ini bisa dibuat dengan peralatan sederhana, seperti kamera smartphone.
Penting untuk pemasar membuat video pendek berformat potrait ini sebanyak-banyaknya. Arus informasi yang deras dalam konten jenis ini menuntut setiap pemasar untuk terus berkarya.
Itulah lima inovasi digital yang perlu dimiliki setiap pemasar. Strategi di atas dapat diterapkan satu per satu dan bisa juga diterapkan secara simultan. Selamat mencoba!
Editor: Ranto Rajagukguk