5 Penyebab Kadar Testosteron Tinggi pada Perempuan

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Jagat maya belakangan ini dihebohkan dengan tudingan yang menimpa seorang atlet putri asal Aljazair. Meski International Olympic Committee sudah menegaskan bahwa sang atlet berjenis kelamin perempuan sejak lahir, tuduhan itu tak kunjung surut karena pernyataan IBA pada 2023.

Inside the Games melaporkan organisasi itu mendiskualifikasi sang atlet dari Kejuaraan Dunia Tinju Wanita 2023 karena gagal memenuhi kriteria kelayakan. Salah satunya, kadar testosteron dalam tubuhnya disebut berada di atas ambang batas yang ditetapkan untuk kompetisi wanita.

Testosteron sendiri merupakan hormon yang penting bagi kedua jenis kelamin, meskipun lebih dikenal sebagai hormon laki-laki. Pada perempuan, hormon ini diproduksi dalam jumlah yang lebih kecil oleh ovarium dan kelenjar adrenal. 

BACA JUGA: Mengenal Kelainan Perkembangan Seks yang Diduga Dialami Atlet Imane Khelif

Namun, beberapa kondisi medis dan faktor lain dapat menyebabkan kadar testosteron dalam tubuh perempuan menjadi tinggi. Melansir Verywell Health, berikut adalah beberapa penyebab utamanya:

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS jadi salah satu penyebab paling umum dari kadar testosteron tinggi pada perempuan. Kondisi ini ditandai dengan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ovarium memproduksi androgen, termasuk testosteron, dalam jumlah berlebihan. 

Gejala PCOS meliputi pertumbuhan rambut berlebihan di wajah dan tubuh (hirsutisme), jerawat, menstruasi tidak teratur, dan berat badan berlebih. PCOS juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang dapat memperburuk produksi androgen.

Hiperplasia Adrenal Kongenital (CAH)

CAH adalah kondisi genetik yang menyebabkan kelenjar adrenal menghasilkan androgen dalam jumlah yang berlebihan. Kondisi ini dapat bervariasi dari bentuk ringan hingga parah dan biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak atau remaja. 

CAH juga dapat mempengaruhi perkembangan seksual dan menyebabkan tanda-tanda virilisasi seperti pertumbuhan rambut tubuh berlebihan dan suara menjadi lebih dalam.

BACA JUGA: Indonesia Legalkan Aborsi Bersyarat, Adakah Bahayanya untuk Kesehatan?

Resistensi Insulin dan Obesitas

Tingginya kadar insulin dalam darah, yang sering terjadi pada kondisi resistensi insulin, dapat merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak androgen. Selain itu, obesitas dapat meningkatkan produksi testosteron karena sel lemak dapat memproduksi hormon ini.

Tumor Ovarium atau Adrenal

Tumor yang jarang terjadi pada ovarium atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan produksi testosteron berlebihan. Tumor ini bisa bersifat jinak atau ganas, dan biasanya ditemukan melalui pemeriksaan medis seperti tes darah atau pencitraan.

Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Penggunaan obat tertentu, termasuk steroid anabolik atau suplemen peningkat performa, dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Penggunaan jangka panjang dari obat-obatan ini dapat mengganggu keseimbangan hormon normal dalam tubuh.

Itulah sejumlah faktor penyebab tingginya kadar testosteron dalam tubuh perempuan. Perawatan dapat mencakup perubahan gaya hidup seperti diet rendah glikemik dan olahraga teratur, yang dapat membantu mengelola resistensi insulin dan menurunkan berat badan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS