5 Strategi Influencer Marketing untuk Menyasar Generasi Tertentu

marketeers article
Ilustrasi influencer marketing. (123RF)

Dalam era digital, influencer marketing menjadi salah satu strategi efektif untuk menjangkau berbagai demografi. Namun, keberhasilannya bergantung pada kemampuan memahami preferensi unik setiap generasi.

Mengingat, setiap kelompok usia memiliki platform favorit, gaya komunikasi, dan kebutuhan spesifik yang memengaruhi cara berinteraksi dengan konten. Karenanya, strategi yang berhasil tidak hanya mempertimbangkan platform yang paling sering digunakan, tetapi juga mencakup gaya penyampaian pesan yang relevan.

Dikutip dari technologytherapy, berikut adalah lima strategi influencer marketing yang tepat untuk menyasar generasi tertentu sesuai target:

1. Baby Boomers: Mengutamakan Kepercayaan dan Kredibilitas

Generasi baby boomers cenderung menghabiskan waktu di platform seperti Facebook dan YouTube. Konten yang disampaikan influencer dengan latar belakang keahlian atau pengalaman nyata dinilai lebih menarik perhatian generasi ini.

BACA JUGA: Kisah Influencer Kecantikan Menerima Kritik dan Menciptakan Solusi

Kampanye yang efektif untuk menyasar generasi ini adalah kampanye yang menonjolkan informasi yang jelas, dapat dipercaya, dan didukung oleh bukti konkret. Misalnya, video tutorial yang menjelaskan manfaat suatu produk dengan cara yang logis dan aplikatif akan memiliki peluang besar untuk mendapatkan respons positif.

2. Gen X: Praktis dan Relatable

Gen X lebih suka berinteraksi melalui Facebook dan Instagram, Generasi ini lebih tertarik dengan influencer yang memberikan solusi praktis.

Konten yang paling diminati adalah konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti tips hemat, panduan penggunaan produk, atau ulasan jujur.

Gen X juga lebih tertarik dengan kampanye pemasaran yang menawarkan diskon, atau memamerkan demonstrasi langsung tentang produk.

3. Milenial: Autentik dan Berprinsip Sosial

Milenial lebih akrab dengan media sosial Instagram dan YouTube. Influencer yang memadukan gaya hidup dengan aktivisme sosial lebih disukai generasi ini.

Milenial menghargai transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial dari sebuah merek. Untuk menjangkau generasi ini, kampanye pemasaran harus mencerminkan nilai-nilai tersebut. Misalnya, brand kolaborasi dengan influencer yang mendukung gerakan keberlanjutan, atau menyuarakan isu-isu penting.

4. Gen Z: Kreatif dan Interaktif

Gen Z saat ini mendominasi TikTok dan Instagram. Mereka mencari konten yang lebih menghibur dan autotentik untuk dirinya.

BACA JUGA: Makin Diminati, 72% Influencer Kebanjiran Job Kolaborasi dengan Brand

Bagi Gen Z, influencer yang menghadirkan challenge atau tantangan di media sosial yang memberikan ruang bagi Gen Z membuat konten-konten kreatif, menjadi daya tarik utama bagi kelompok ini.

5. Gen Alpha: Konten Ramah Anak dan Edukatif

Meski masih sangat muda, Gen Alpha mulai terpapar pada konten yang terdapat influencer di dalamnya, terutama melalui YouTube dan platform ramah anak lainnya. Konten yang melibatkan keluarga atau animasi menarik, menjadi favorit generasi ini.

Secara keseluruhan, menyesuaikan strategi pemasaran dengan kebutuhan edukasi dan hiburan yang relevan, dapat membantu brand membangun hubungan jangka panjang dengan audiens di era digital ini.

Dengan memahami masing-masing platform, preferensi konten, dan nilai pada masing-masing generasi tadi, brand dapat menciptakan kampanye yang tidak hanya relevan tetapi juga membangun hubungan yang lebih autentik.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS