Bisnis impor telah menjadi salah satu bidang yang menarik perhatian banyak pengusaha di Indonesia. Dengan perubahan dinamika perdagangan global, peluang untuk mengembangkan bisnis impor makin berkembang pada tahun 2024.
Namun tentunya ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti teknik marketing hingga cara kirim uang ke luar negeri untuk melakukan pembayaran ke supplier. Jadi penasaran gimana cara jitu untuk mengembangkan bisnis impor kamu? Yuk simak artikel berikut sampai habis ya!
1. Rajin Melakukan Riset
Tanpa riset, bisnis tidak akan maju. Dari produk yang dibutuhkan hingga cara menarik perhatian konsumen, semuanya membutuhkan penelitian.
Ini sebabnya Research & Development (R&D) sangat penting dalam pengembangan bisnis impor. Tren berubah dengan cepat, yang laris hari ini bisa saja terlupakan besok.
Oleh karena itu, coba fokus pada tiga hal berikut saat melakukan riset mendalam:
a. Alternatif produk
Untuk melakukan riset terhadap alternatif produk, kamu perlu memahami kebutuhan dan preferensi konsumen dalam segmen pasar yang dituju. Gunakan sumber informasi seperti survei dan analisis data pasar untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam penawaran produk yang sudah ada dan mencari inspirasi dari tren industri dan teknologi terbaru.
Setelah itu, kamu dapat mengembangkan produk alternatif yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
b. Produk potensial yang dapat dijual
Untuk meneliti produk potensial yang dapat dijual kembali, kamu harus menganalisis pasar untuk mengidentifikasi produk-produk yang paling diminati saat ini. Tinjau tren penjualan, ulasan pelanggan, dan permintaan pasar untuk menentukan produk yang memiliki potensi penjualan yang tinggi.
Evaluasi keuntungan, biaya, dan risiko terkait dengan penjualan kembali produk tertentu sebelum mengambil keputusan.
c. Tren pasar yang mungkin akan muncul
Untuk mengamati tren pasar yang mungkin akan muncul, kamu perlu memantau berita industri, laporan riset pasar, dan perilaku konsumen. Amati tren global dan lokal serta faktor-faktor seperti perubahan demografi dan teknologi baru yang dapat mempengaruhi pasar di masa depan.
Dengan menjalin hubungan dengan para ahli industri dan sumber daya terkait lainnya, kamu dapat memperoleh wawasan yang berharga untuk merencanakan strategi bisnis yang adaptif dan berhasil. Ketiga fokus riset ini tentunya nanti dapat membantu kamu dalam menentukan produk yang ingin menjadi fokus penjualan, supplier terbaik yang bisa diajak bekerja sama serta merancang rencana marketing seperti pembuatan konten iklan, platform sosial media apa yang cocok untuk digunakan, lokasi penjualan yang strategis, dan juga cara-cara penjualan yang dapat dimanfaatkan.
2. Miliki Rencana Marketing yang Baik
Produknya sudah bagus, tapi yang beli belum maksimal? Mungkin rencana marketing kamu kurang kena ke pasar yang kamu jadikan sasaran.
Nah, untuk membuat rencana marketing yang baik kamu tentunya harus melakukan SWOT analysis, atau yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Strength
Ini berarti kekuatan dari produk kamu, apa yang membuat produk tersebut unggul? Fokuslah dalam menjual hal tersebut saat membuat rencana marketing.
Kalau memang harganya lebih murah dari pasar atau kualitasnya lebih terjamin dibandingkan produk lainnya, maka ini bisa menjadi hal yang kamu jual.
b. Weakness
Ini berarti kelemahan produk kamu, karena tentunya setiap produk pasti punya kelebihan dan kekurangan. Nantinya, kamu harus bisa membungkus kekurangan tersebut dengan cara yang lebih baik, misalnya kualitas produknya tidak sebaik produk lain namun harganya lebih murah, maka kamu bisa memaparkan bahwa harga tersebut sepadan dengan kualitas produk yang dimiliki.
c. Opportunities
Ini berarti peluang untuk meningkatkan sesuatu pada produk kamu, seperti mungkin harga bisa lebih murah atau ada variasi produk baru yang dapat ditambahkan. Hal-hal ini dapat kamu tinjau ulang, perbaiki, lalu pasarkan dengan lebih baik.
d. Threats
Ini berarti faktor-faktor eksternal yang dapat mengancam kesuksesan atau kelangsungan operasional suatu perusahaan, seperti kompetitor, harga pasar yang naik turun, serta peraturan pemerintah yang dapat berubah-ubah. Dengan begitu, sangat disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut saat melakukan analisa bisnis impor kamu.
Kalau kamu tidak menganalisis pasar dan membuat rencana marketing yang baik, maka dijamin akan sangat sulit bagi bisnis impor kamu berkembang dan mencapai omzet yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
3. Pahami Regulasi & Perizinan yang Dibutuhkan
Dalam menjalankan bisnis impor di Indonesia, pemahaman mendalam terhadap regulasi impor adalah kunci keberhasilan. Sebab, regulasi impor dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari persyaratan bea masuk, pajak impor, hingga sertifikasi produk.
Tidak mematuhi regulasi yang berlaku ini nantinya dapat berujung pada masalah hukum dan finansial yang serius, bahkan dapat menghambat arus pasokan dan mengganggu operasional bisnis secara keseluruhan.
Dengan demikian, saat memilih mitra yang terpenting adalah mencari yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi regulasi impor di Indonesia. Ini tentu agar mereka dapat membantu mengelola risiko dan memastikan kelancaran proses impor.
Salah satu perizinan penting bagi para importir yang beroperasi di Indonesia, adalah Angka Pengenal Importir (API). API adalah dokumen resmi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan impor di Indonesia.
Proses untuk memperoleh API ini melibatkan registrasi bisnis di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan API adalah sebagai berikut:
1. KTP & paspor
2. Pas foto & NPWP pemilik bisnis
3. Surat keterangan domisili
4. Surat izin usaha & SK pendirian usaha yang diterbitkan Kemenkumham
5. Akta notaris pendirian perusahaan & tanda daftar perusahaan
4. Jangan Takut Ganti Supplier
Terkadang banyak orang sulit berkembang saat terjebak di zona nyaman, dan hal ini dapat diasosiasikan dengan keadaan saat memilih supplier untuk diajak bermitra dalam bisnis impor.
Mungkin di awal, supplier yang dipilih merupakan pilihan yang paling tepat baik dari segi produk, waktu pengiriman, dan juga harga yang mereka tawarkan. Namun, ketika ada supplier lain yang tertarik untuk bermitra dan memiliki kredibilitas serta kualitas yang serupa dengan supplier yang sudah kamu miliki tetapi dengan penawaran biaya lebih rendah, jangan menutup kemungkinan untuk mencoba supplier baru.
Namun, harus diingat juga bawa ketika memutuskan untuk menggunakan supplier baru, pastikan kamu mengikuti prosedur legal yang tepat saat menjalin perjanjian secara tertulis. Ini tentunya agar kamu terhindar dari potensi adanya kerugian di kemudian hari yang disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan dari pihak supplier.
5. Cari Cara Pembayaran Paling Menguntungkan & Antiribet
Pemasok di luar negeri sangat jarang sekali menerima pembayaran dalam rupiah, sehingga kamu tentunya harus mencari cara untuk mengirimkan uang dari rekening bank di Indonesia ke rekening pemasok di luar negeri untuk melunasi pembayaran sebelum barang dapat dikirim.
Untungnya, pada zaman sekarang ini sudah banyak sekali layanan yang dapat membantu kamu mulai dari bank hingga layanan remitansi online. Namun, tentunya ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memilih layanan kirim uang ke luar negeri yang ingin kamu gunakan, yakni biaya transfer, waktu pengiriman uang, seberapa mudah cara pengirimannya, dan juga layanan bantuan yang disediakan.
Nah, jika kamu mau penjelasan lebih lengkap tentang beberapa alternatif cara transfer uang ke luar negeri beserta dengan perbandingan harga, kecepatan hingga proses kirim, kamu bisa klik di sini ya.
Itu dia lima tips jitu mengembangkan bisnis impor yang dapat kamu coba untuk meningkatkan penjualan dan sistem operasi bisnis impor kamu kedepannya ya!
Editor: Ranto Rajagukguk