Mengintip Kuatnya Komunitisasi dari Suzuki Satria

marketeers article
Jambore Nasional (Jamnas) Suzuki Satria yang ke-15

Brand yang membangun komunitas bisa dikatakan telah menambah aset mereka dalam berbisnis. Salah satu brand yang cukup kuat dalam melakukan komunitisasi adalah Suzuki, khususnya untuk brand motor mereka -Suzuki Satria. Satria sendiri telah mendapat label motor legendaris dari APM asal Jepang ini lantaran motor yang hadir pertama kali dengan varian Satria 120S pada tahun 1997 ini telah terjual hingga 1,8 juta unit.

Hingga kini, banyak dari para pengendara Satria yang tergabung dalam Satria Club Indonesia (SCI) dan masih aktif berkomunikasi. Salah satunya lewat acara Jambore Nasional (Jamnas) Suzuki Satria yang ke-15 yang diselenggarakan di Tasikmalaya, Jawa Barat hingga dihadiri oleh ribuan biker Satria dari pelosok Nusantara.

Lapangan udara Tasikmalaya mendadak disulap menjadi tempat berkumpulnya para member Satria Club Indonesia (SCI) yang ada di Tanah Air. Pesta ini diselenggarakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (14-15/10/2017). Mereka berkumpul dan bersatu saling silaturahmi dan saling bercengkerama satu sama lainnya.

Para anggota yang terdaftar di SCI terlihat berdatangan dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Lampung, Bengkulu, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jayapura.

“Saya berharap di Jamnas ini, teman-teman makin solid dan makin bertambah membernya untuk masa depan. Dan kami senang bisa bersilaturahmi dengan member Satria se-Nusantara,” kata Eko.

Acara pun diisi dengan berbagai macam program. Seperti hiburan musik, doorprize, potong tumpeng hingga edukasi melalui coaching clinic. Selain itu, Di Jamnas ini disertai pengukuhan 20 klub motor Satria yang ingin tergabung di SCI, serta penancapan tiang dan bendera merah putih saat pembukaan dikumandangkan oleh Eko Tatto, Ketua Umum SCI. Selain rangkaian acara tersebut, Jamnas ini juga menonjolkan kontes modifikasi yang terbagi beberapa kelas.

Wow, jelas ini menjadi aset yang bagus buat Suzuki. Para anggota komunitas ini bisa menjadi prajurit word of mouth bagi Suzuki di tengah persaingan yang ketat di era kebebasan berpendapat melalui media sosial.

Editor: Sigit Kurniawan

Related