537 Lahan Virtual RansVerse Sold Out dalam 27 Menit 20 Detik
RansVerse belum lama ini menggelar Initial Land Offering (ILO) 1.3 & 1.4 dan berhasil menjual 537 lahan virtual dalam kurun waktu 27 menit 20 detik. Acara penjualan tanah virtual ini berhasil memecahkan rekor sebelumnya yaitu sekitar 35 menit pada ILO 1.2 pada Juni lalu.
Isya Sony Subrata, CEO VCGamers ditemani Jordy Adith, Project Manager RansVerse menjelaskan roadmap dan whitepaper dari RansVerse untuk beberapa tahun ke depan.
Sony menyampaikan bahwa berbeda dengan ILO sebelumnya, kali ini RansVerse menggabungkan langsung ILO 1.3 & 1.4 untuk menjawab permintaan pasar yang besar untuk membeli lahan virtual RansVerse secara eksklusif.
Dari sisi VCGamers sebagai fondasi teknologi blockchain, RansVerse nantinya dapat diakses layaknya seperti bermain game dan otomatis generate wallet pada saat register untuk mempermudah user experience.
“Jumlah land dari titik 1.3 dan 1.4 dijadikan satu agar dapat memenuhi antusiasme yang besar dari teman-teman komunitas. Selain itu, kami sudah berhasil membuat user login secara seamless teknologi blockchain. Kini, user dapat mendaftar dan login tanpa perlu connect wallet. Entrance ke web 3 dapat diakses publik dengan platform yang kian user friendly,” ujar Sony dalam laporannya.
Secara teknis, RansVerse sudah memasuki tahap Pre Open Alpha. Selanjutnya, pengguna bisa langsung mencoba bermain di RansVerse untuk mengunjungi lahan virtual yang sudah dibeli dan berkomunikasi bersama teman, bahkan selebritas.
“Ini adalah proyek antarperusahaan dan sampai sekarang roadmap development kami masih on target. Pastinya dengan dukungan para partner, kami akan berikan yang terbaik untuk proyek ini,” tambah Jordy.
Sementara itu, salah satu collaborator RansVerse, yakni ShintaVR juga menyampaikan berbagai poin penting dari pembangunan Metaverse pertama di Indonesia ini. Diwakili oleh Creative Director of Shinta VR Wisnu Danur Wendo mengatakan, Pre Open Alpha akan diluncurkan di platform ponsel dan komputer. Selain itu, ShintaVR saat ini sedang mengembangkan fitur VR Mode dan impor baju berbentuk NFT yang dapat diimplementasikan di RansVerse.
“Kami sedang mengembangkan mode Virtual Reality (VR). Dengan ini, fitur-fitur di RansVerse sudah diintegrasikan ke dalam VR dan sudah bisa dimainkan. Untuk memberi user sesuatu kebebasan, nantinya akan ada fitur pemilihan bagian tubuh dan fitur impor baju berbentuk NFT yang dibeli dapat dipakai di RansVerse,” ujarnya.
RansVerse telah berkolaborasi dengan berbagai macam brand dan institusi sebagai bagian dari upayanya agar dapat dinikmati oleh komunitas dan masyarakat. Ke depannya juga akan berkolaborasi dengan institusi Swasta-Negara untuk terus berkembang, sehingga dapat dengan mudah digunakan bagi komunitas dan masyarakat luas.
Perusahaan melihat, membeli lahan virtual adalah peluang untuk membangun aset digital di tengah maraknya perkembangan industri blockchain. Pemilik lahan nantinya memiliki kebebasan penuh untuk memutuskan apa yang akan dibangun di atas lahan mereka dan bisa mendapatkan penghasilan saat pengguna lain berinteraksi dengan ciptaan mereka dalam bentuk aset Non-Fungible Token (NFT) dengan menggunakan $VCG token sebagai mata uang.