Grab mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan fintech asal Bengaluru (Bangalore, India), iKaaz. Grab meyakini teknologi yang disediakan oleh iKaaz dan deretan tim yang berpengalaman akan mempercepat pengembangan fitur dan integrasi GrabPay.
Saat ini, Grab terus mengembangkan bisnisnya di seluruh pasar Asia Tenggara pada tahun 2018 dengan tujuan untuk menjadikan GrabPay sebagai platform pembayaran universal di regional.
iKaaz awalnya dibangun untuk mengatasi kondisi Internet yang menantang di India dan memungkinkan proses pembayaran yang mudah dan cepat untuk ribuan pedagang. iKaaz memiliki berbagai inovasi, seperti NFC, QR-code, pembayaran melalui suara, pembayaran tagihan, pembayaran transaksi daring, dan P2P. Fleksibilitas dan skalabilitas ini membuat iKaaz sesuai untuk lansekap pembayaran Asia Tenggara yang beragam.
“Teknologi iKaaz telah melayani para pedagang dan mitra di berbagai tempat dan industri, mulai dari tempat parkir dan bandara, hingga toko ritel dan hotel. Fitur pembayaran offline yang mutakhir ini menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan platform GrabPay kami ke setiap negara dan mitra di Asia Tenggara,” ujar Jason Thompson, Managing Director, GrabPay Southeast Asia.
Thompson berharap dapat memanfaatkan keahlian tim kiKaaz dan secara bersama-sama membangun GrabPay. Tim iKaaz akan bergabung di pusat R&D Grab di Bengaluru. Menurut Soma Sundaram selaku Founder iKaaz, mereka telah bekerja dengan gigih untuk membawa lebih banyak masyarakat India ke dalam ekosistem ekonomi non-tunai (cashless economy).
“Kami bangga dengan produk yang kami ciptakan dan kemampuannya dalam mewujudkan transaksi mobile yang mudah dan aman bagi ribuan pedagang. Melalui kemitraan dengan Grab, saat ini kami berkesempatan melihat bagaimana teknologi kami dapat meningkatkan kehidupan lebih dari 620 juta orang di Asia Tenggara dan ekonomi digitalnya yang berkembang,” ujarnya.
Saat ini, platform Grab telah memfasilitasi lebih dari 3,5 juta transaksi setiap hari dan lebih dari satu miliar transaksi per tahun di regional Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri Grab bermitra dengan OVO yang secara resmi dilisensi oleh Bank Indonesia (BI) untuk menyediakan layanan uang elektronik. Melalui fitur GrabPay, pengguna Grab di Indonesia bisa menggunakannya untuk transaksi di dalam platform Grab.
Editor: Sigit Kurniawan