PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) mengumumkan laba operasional sebelum provisi meningkat menjadi Rp 4,6 triliun untuk tahun keuangan 2017 dibandingkan Rp 4,4 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sebesar Rp 1,8 triliun pada Desember 2017, turun tipis dari Rp 1,9 triliun pada Desember 2016. Pendapatan operasional gross tumbuh 5% menjadi Rp 10,4 triliun pada Desember 2017.
Sedangkan Unit Usaha Syariah mencatat kinerja dengan laba bersih melonjak 35,3% menjadi Rp 631 miliar dari Rp 466 miliar pada 2017. Total aset Unit Usaha Syariah naik 16,7% menjadi Rp 27,1 triliun, memberikan kontribusi 15,7% dari total aset Bank. Total pembiayaan tumbuh 48,0% dari Rp 14,0 triliun per Desember 2016 menjadi Rp20,7 triliun pada Desember 2017, sementara total simpanan tumbuh 52,6% dari Rp10,9 triliun menjadi Rp16,7 triliun. Kualitas aset membaik signifikan dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) yang rendah, yakni sebesar 3% pada Desember 2017 dibandingkan dengan 4,4% pada tahun sebelumnya.
Maybank mencatat pertumbuhan kredit yang moderat sebesar 3,0% menjadi Rp 125,4 triliun pada Desember 2017 dari Rp121,8 triliun pada Desember 2016. Maybank dapat meningkatkan kualitas aset secara signifikan seperti tercermin dari tingkat NPL yang rendah, yakni 2,8% (gross) dan 1,7% (net) pada Desember 2017 dibandingkan 3,4% (gross) dan 2,2% (net) tahun lalu.
Maybank berhasil menyelesaikan penjualan beberapa kredit NPL lama dan juga melakukan penghapusbukuan beberapa NPL lama sebagai bagian dari membersihkan portofolio kreditnya.
Rasio CASA Maybank mencapai 40% dengan total pertumbuhan simpanan nasabah dari Rp 118,9 triliun pada Desember 2016 menjadi Rp 121,3 triliun pada Desember 2017. Peningkatan rasio CASA terutama disebabkan oleh fokus Maybank untuk membangun transactional banking dan layanan cash management serta meningkatkan saluran elektronik termasuk fasilitas mobile banking Maybank M2U.
Maybank baru saja meluncurkan MOVE (platform Maybank Online Savings Opening), fasilitas pembukaan rekening secara digital. MOVE akan difokuskan pada program-program yang mendukung gaya hidup milenial dan diharapkan dapat meningkatkan rasio CASA di masa mendatang.
Likuiditas atau Loan-to-Deposit Ratio (LDR-Bank saja) terjaga dengan tingkat 88,1% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank) sebesar 144,1% pada kuartal terakhir 2017, jauh melampaui kewajiban minimum sebesar 90,0%.
Pendapatan Bunga Bersih (NII) mencatat pertumbuhan 3,7% menjadi Rp7,7 triliun pada Desember 2017 dibandingkan dengan Rp7,4 triliun pada tahun sebelumnya. Marjin Bunga Bersih (NIM) naik tipis dari 5,1% menjadi 5,2% meskipun terjadi tekanan pada imbal hasil kredit, sehubungan Bank terus menerapkan pricing kredit yang displin dan pengelolaan pendanaan secara aktif.
“Meskipun pertumbuhan kredit kami tidak terlalu tinggi, tetapi kami dapat membukukan pendapatan dari sumber lain seperti fee transaksional dan efisiensi operasional yang meningkat. Strategi kami ke depan adalah terus memperkenalkan produk yang dapat mendatangkan pendapatan fee yang kurang terpengaruh oleh volume kredit dan dinamika persaingan untuk memastikan pertumbuhan pendapatan fee yang berkelanjutan,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria.