Perusahaan keamanan siber Kaspersky memaparkan ada enam sektor yang menjadi target utama pelaku serangan siber. Industri yang paling menjadi sasaran meliputi pemerintahan, industri, kesehatan, teknologi informasi, pertanian, dan energi.
Ini merupakan temuan dari studi monumental tentang Taktik, Teknik, dan Prosedur (TTP) Ancaman persisten tingkat lanjut (APT) Asia, yang memberikan informasi paling komprehensif mengenai pendekatan yang diidentifikasi selama penyelidikan yang dilakukan.
Tim Kaspersky Cyber Threat Intelligence menganalisis sekitar 100 insiden yang terjadi di berbagai wilayah seluruh dunia, mulai tahun 2022. Tim tersebut menggunakan metodologi Unified Kill Chain untuk melakukan studi komprehensif mengenai tindakan para penyerang, berdasarkan pada TTP yang digunakan oleh para penyerang.
BACA JUGA: Kaspersky: 1 dari 5 Pengguna Hadapi Ancaman Web
“Dalam dunia keamanan siber, pengetahuan adalah kunci pertahanan. Kami mendesak seluruh komunitas keamanan siber untuk bergabung dengan kami dalam misi berbagi pengetahuan demi lanskap digital yang lebih kuat dan aman,” kata Nikita Nazarov, Kepala Eksplorasi Ancaman di Kaspersky dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).
Peneliti Kaspersky terus menemukan alat, teknik, dan kampanye baru yang diluncurkan oleh kelompok APT dalam serangan siber di seluruh dunia. Para ahli perusahaan memantau lebih dari 900 operasi dan kelompok, dengan 90% upaya terkait spionase.
BACA JUGA: Kaspersky Temukan Malware Canggih dengan Beragam Fungsi
Dalam laporan tersebut, para ahli memberikan wawasan mengenai lima insiden spesifik yang terjadi di Rusia dan Belarus, Indonesia, Malaysia, Argentina, dan Pakistan. Negara-negara tersebut masing-masing mewakili sifat serangan yang tersebar secara geografis.
Laporan tersebut menunjukkan APT Asia tidak menunjukkan bias regional dalam pemilihan target serangan siber. Korbannya tersebar di seluruh dunia, sehingga menimbulkan tantangan bagi siapa pun yang mencoba mengidentifikasi wilayah mana yang paling sering menjadi sasaran.
Hal ini berarti para penyerang menggunakan taktik yang konsisten di seluruh dunia, menunjukkan kemampuan mereka untuk menggunakan persenjataan yang seragam terhadap berbagai korban.
Editor: Ranto Rajagukguk