Strategi branding di media sosial memberikan banyak keuntungan bagi para startup yang ingin membangun online presence yang kuat.
Strategi branding tidak melulu tentang membuat logo atau tagline yang menarik, tetapi membuat keunikan yang memiliki relevansi tinggi dengan audiens.
Media sosial sebagai salah satu wadah untuk membangun branding menjadi sesuatu yang patut untuk Anda pelajari.
Berikut 6 strategi branding di media sosial yang bisa Anda lakukan dan telah Marketeers sadur dari Entrepreneur:
1. Bangun brand identity yang konsisten
Brand identity yang kuat sangat berpengaruh pada kesuksesan bisnis. Untuk dapat melakukannya, penting bagi Anda untuk mendefinisikan terlebih dahulu visi, misi, nilai, dan target audiens yang Anda ingin sasar.
Setelah itu, bangunlah identitas visual yang unik dan relevan dengan target audiens Anda secara konsisten. Pastikan seluruh logo, warna, font, dan pesan yang ingin disampaikan dapat selaras di semua saluran pemasaran yang ada.
BACA JUGA: 5 Strategi UKM Sukses, Jangan Dulu Lakukan Branding! Lalu, Apa?
2. Pilih saluran pemasaran yang tepat
Media sosial sebagai saluran pemasaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga strategi branding yang dilakukan pun akan berbeda.
Setiap media sosial memiliki fitur yang unik, basis audiens dan format konten yang berbeda.
Pahami hal ini baik-baik dan ciptakan strategi branding yang sesuai. Misalnya, jika Anda ingin menyasar para profesional atau melakukan B2B marketing, maka LinkedIn adalah yang tepat.
Jika Anda ingin membuat konten visual yang berfokus pada lifestyle dan merk fesyen, maka Instagram dan TikTok selalu yang tetap.
3. Ciptakan konten yang menarik dan bernilai
Konten adalah kunci utama dari branding di media sosial. Untuk bisa membangun brand presence yang kuat, maka memproduksi konten yang menarik dan bernilai adalah sesuatu yang penting dilakukan.
Konten Anda harus relevan, mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan audiens, informatif, menghibur, sekaligus membawa pesan pemasaran yang kuat.
Jangan lupa gunakan visualisasi yang menarik dan perkuat brand identity yang Anda sudah tentukan di awal.
Tujuannya adalah untuk membangun cerita dan sebagai alat storytelling yang efektif, sehingga dapat membangun audiens yang loyal.
4. Bangun user-generated content (UGC)
User-generated content (UGC) adalah alat yang powerful untuk melakukan strategi branding di media sosial.
UGC dapat membangun kepercayaan, kredibilitas, dan engagement dengan audiens karena audiens dapat membagikan pengalamannya terhadap brand tertentu.
UGC ini juga dapat membangun komunitas yang kuat antar followers Anda. Pelanggan potensial yang melihat konten Anda dapat melihat secara jelas bagaimana pelanggan Anda menikmati produk atau layanan Anda, sehingga kepercayaan dan relevansi dapat terbangun.
BACA JUGA: AI vs Manusia: Keseimbangan Peran dalam Strategi Branding
5. Implementasikan hashtag dan influencer marketing
Strategi branding yang bisa Anda lakukan selanjutnya adalah dengan memanfaatkan hashtag dan bekerjasama dengan para influencer.
Dengan penggunaan hashtag yang tepat, maka dapat meningkatkan relevansi dan visibilitas konten Anda untuk menjangkau lebih banyak audiens.
Anda juga dapat berkolaborasi dengan influencer untuk bersama-sama membagikan value proposition kepada para audiens.
Pemilihan influencer yang tepat akan sangat berdampak pada menjangkau pelanggan baru, meningkatkan brand awareness, dan mendorong konversi.
6. Lakukan evaluasi kinerja
Strategi branding yang dilakukan tanpa mengetahui bagaimana kinerjanya adalah sesuatu yang perlu Anda hindari.
Lakukan evaluasi, monitor, dan analisis hasil kinerja dari strategi branding Anda dengan berbagai metrik, seperti jumlah reach dam konversi, tingkat engagement, dan lainnya.
Dengan menganalisis data yang tepat, Anda akan memiliki gambaran yang utuh mengenai tren yang sedang berkembang dan kunci kesuksesan dari campaign Anda.
Data menjadi hal penting sebagai landasan dalam menentukan branding di media sosial yang dilakukan kedepan.
Kesimpulannya, melakukan strategi branding di media sosial tidak hanya berfokus pada angka saja, tetapi juga Anda perlu memahami apa yang relevan dengan audiens Anda, baik behavior maupun preference dari audiens Anda.
Setelah memahaminya, maka Anda dapat menyusun strategi branding dan konten yang paling memberikan dampak positif secara optimal di media sosial Anda.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: 6 Tips Lakukan Social Media Branding untuk Bangun Eksistensi Merek