Menghabiskan waktu berada di dalam rumah bukan berarti Anda dapat terhindar dari polusi udara. Namun, pernahkah Anda terpikir bahwa kondisi udara di dalam rumah juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan Anda?
Menurut penelitian US Environmental Protection Agency (EPA) atau lembaga perlindungan lingkungan di Amerika Serikat, polusi udara di dalam rumah 2-5 kali lebih besar daripada di luar rumah.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, ada 7 cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah sebagai berikut:
- Gunakan Tanaman Hias
Selain sebagai dekorasi yang mempercantik ruangan, tanaman hias juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Ada beberapa jenis tanaman yang cocok ditempatkan dalam ruangan sekaligus berperan sebagai biofilter yang dapat menyerap polusi udara.
Pilih tanaman yang tidak membutuhkan sinar matahari berlebih agar lebih tahan lama seperti tanaman hias laba-laba, lidah mertua, dracaena, dan lidah buaya.
- Buka Jendela Agar Udara dan Sinar Matahari Masuk
Cara ini memang sederhana namun sangat bermanfaat bagi kesehatan dan sirkulasi udara. Bukalah jendela Anda jam 8 pagi hingga 11 siang agar udara dalam ruangan dapat bersirkulasi secara alami dan masuknya sinar matahari kedalam ruangan dapat membantu menghilangkan jamur serta membunuh bakteri dan virus.
- Kurangi Penggunaan Lampu Pijar
Lampu pijar mengonversi sekitar 90% dari total energi menjadi panas saat memancar. Hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kualitas udara menjadi pengap.
Oleh sebab itu, dengan mengurangi penggunaan lampu pijar akan meminimalisir suhu udara tidak sehat dan suhu ruangan menjadi lebih normal dan nyaman serta dapat menurunkan tagihan listrik Anda
- Gunakan Produk Pembersih Alami
Pembersih ruangan berbahan kimia dapat menciptakan polusi ringan dalam bentuk Volatile Organic Compounds (VOC) atau senyawa organik yang mudah menguap. Tak jarang, hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit bahkan sampai menyebabkan gangguan paru-paru.
Sebagai alternatif, banyak bahan dapur yang ternyata dapat digunakan sebagai pembersih. Misalnya, cuka putih untuk membersihkan lantai, garam yang dapat meluruhkan minyak dan lemak dari oven, lemon untuk membersihkan permukaan perabotan, juga baking soda yang dikenal ampuh membersihkan noda pada pakaian
- Nyalakan Exhaust Saat Memasak
Exhaust kompor memiliki banyak manfaat. Selain mengeluarkan karbon monoksida yang dihasilkan dari kegiatan memasak, senyawa kimia yang dihasilkan dari peralatan dan bahan memasak dapat disaring dan diuapkan keluar rumah serta mengurangi endapan asap jenuh di dapur kita.
- Kurangi Penggunaan Karpet
Beberapa jenis karpet dapat dengan mudah menyerap senyawa organik yang bersifat racun dan sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengandung bahan kimia yang disebut fluorinated (PFASs).
Selain itu, karpet juga bisa menyimpan debu, kotoran, dan bakteri yang tidak baik untuk kesehatan keluarga. Jika masih menggunakan karpet, jangan lupa untuk memvakum seminggu sekali.
- Teknologi Filtrasi Udara
Kemajuan teknologi memungkinkan pemilik rumah memiliki filtrasi udara di dalam ruangan, salah satunya melalui AC Filtrasi Ganda.
Teknologi ini mampu menyaring debu dan partikel halus polutan, seperti PM2.5 (particulate matter seukuran 2,5 mikron atau sekitar 1/30 diameter rambut manusia) secara efektif hingga 99%.
Selain menjaga kesehatan anggota keluarga, teknologi filtrasi ini juga memberikan ragam manfaat yang dapat menghasilkan suhu ruangan stabil, mencegah jamur dan kondensasi, mengurangi bau apek saat ruangan tidak ditempati dalam waktu tertentu, serta mengurangi konsumsi listrik.