7 Tips Hindari Valley of Death Startup, Jangan Terjebak Lembah Kematian!

marketeers article
valley of death atau lembah kematian startup | sumber: 123rf

Dalam product life cycle atau siklus hidup produk yang dimiliki startup, istilah valley of death atau lembah kematian adalah sesuatu yang tak diimpikan oleh para startup founder. Meski demikian, tak sedikit pelaku startup yang mencapai titik ini akan terseok-seok, merasa sesak, dan berusaha melepaskan diri dari berbagai jeratan yang membuatnya harus menutup perusahaan impiannya.

Pada kondisi ini, perusahaan akan memasuki masa-masa susah yang mana cash flow akan terlihat negatif pada tahapan awal pengembangan startup, sebelum produk atau layanan yang dimiliki benar-benar menghasilkan uang dari pelanggan.

Berdasarkan penelitian Gompers dan Lerner, tantangan tersebut benar-benar nyata. Hampir 90% perusahaan rintisan tak mampu menarik investor dalam tiga tahun pertamanya.

Permasalahan utamanya adalah para investor yang merupakan angel atau venture capital ini hanya menginginkan model bisnis yang layak sebelum mereka menginvestasikan dananya. Mereka ingin startup yang siap untuk scale up dibanding memiliki berbagai risiko dalam setiap proses riset dan pengembangannya.

Menyadur dari Forbes, berikut lima tips yang bisa startup jadikan inspirasi agar dapat terhindar dari lembah kematian atau valley of death yang seringkali mengintai perusahaan rintisan.

1. Akumulasi dan siapkan sumber daya sebelum mulai

Perencanaan yang matang, baik dari segi model bisnis dan sumber daya adalah salah satu upaya untuk mengurangi risiko yang mungkin datang pada masa mendatang. Salah satunya adalah memperhitungkan dana yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan pendapatan melalui produk atau layanan yang ditawarkan sebagai solusi kepada pelanggan. 

Bagi startup, self-funding atau bootstrapping dapat menjadi opsi yang paling aman digunakan untuk mengembangkan startup tanpa takut merugikan pihak eksternal lainnya. Lapisan kedua pendanaan sebagai sumber daya kehidupan bisnis rintisan Anda dapat berasal dari teman dan keluarga.

Ini sesuatu yang wajar dilakukan bagi early-stage startup.

BACA JUGA: Product Life Cycle: Pahami Situasi Pasar agar Produk Tepat Sasaran

2. Gunakan crowdfunding

Salah satu cara yang potensial untuk Anda lakukan agar terhindar dari valley of death adalah menggunakan dana dari crowdfunding. Dana ini akan berasal dari masyarakat luas, salah satunya dalam bentuk donasi.

Jika tawaran Anda memang menarik, Anda mungkin akan mendapatkan dana yang cukup dari banyak orang melalui platform internet.

3. Ikuti kompetisi bisnis dan pendanaan pemerintah

Bagi para startup founder yang tak lepas dari penawaran produk atau layanan yang inovatif dan solutif, kompetisi bisnis bisa menjadi jalan yang layak untuk Anda tempuh. Saat ini, terdapat banyak sekali kompetisi startup baik dari swasta maupun pemerintah yang memberikan imbalan berupa pendanaan.

Tak jarang jika mereka menawarkan dana yang juga cukup besar dan cukup untuk Anda melakukan riset dan pengembangan bisnis. Hal yang perlu Anda siapkan adalah waktu, usaha, dan usahakan untuk menang meskipun tentu mendapatkan pengalaman yang berharga.

BACA JUGA: 5 Strategi Jitu Sukseskan Product Launch Campaign

4. Lakukan pinjaman

Pengajuan pinjaman ke lembaga keuangan, seperti bank juga dapat menjadi alternatif yang bisa Anda coba jika  memiliki aset pribadi yang bisa dijadikan jaminan untuk mendukung peminjaman dana Anda.

Hal yang perlu diperhatikan adalah umumnya bank tidak akan memberikan pinjaman sebelum arus kas bisnis Anda positif, meskipun potensi bisnis Anda begitu besar di masa depan.

Namun, opsi ini juga tetap sangat bisa untuk Anda coba agar startup Anda terhindar dari valley of death.

5. Bergabunglah dengan inkubator startup

Inkubator startup adalah perusahaan, universitas, atau organisasi yang memberikan sumber daya untuk membina para perusahaan rintisan dan membantunya untuk dapat bertahan dan berkembang, terutama dalam periode startup yang paling rentan menghadapi valley of death. 

Sumber daya yang dimaksud dalam hal ini dapat beragam bentuk, mulai dari uang tunai sebagai modal, ruang kantor, konsultasi serta bimbingan, dan lainnya. 

Berikut ilustrasi dari valley of death startup yang umumnya akan ditemui pada tahapan awal pengembangan:

valley of death atau lembah kematian startup
valley of death atau lembah kematian startup | sumber: startupstash

Demikian lima tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindari startup Anda dari lembah kematian. Ketika startup Anda sudah menunjukkan tanda-tanda keuangan atau penerimaan pasar yang kurang baik, cepatlah untuk mengevaluasi dan menyusun strategi berikutnya.

Proyeksi dari setiap proses pengembangan perusahaan rintisan Anda adalah penting dilakukan. Dengan adanya proyeksi dan persiapan yang matang, maka ini menunjukkan bahwa startup siap melewati masa-masa sulit yang akan mengadang, yaitu valley of death.

BACA JUGA: Cost Leadership: Strategi Biaya Rendah untuk Menangkan Kompetisi

Editor: Ranto Rajagukguk

Related