Perkembangan industri telah terjadi begitu cepat dan telah memasuki berbagai tahapan. Perusahaan yang ingin bertahan mau tak mau perlu mulai melakukan strategi manajemen perubahan.
Layaknya tulisan milik Heraclitus, filsuf Yunani, yang menyatakan bahwa “Satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan”. Perusahaan perlu memahami dengan baik ungkapan tersebut.
Tak ada masa yang tak berubah, maka bisnis juga perlu bertransformasi. Dr. John P. Kotter, seorang profesor di Harvard Business School, melalui bukunya yang berjudul Leading Change mengembangkan teori perubahan tersebut pada tahun 1995.
Hingga pada akhirnya teori tersebut menjadi legendaris dan telah banyak diadopsi oleh berbagai industri ketika melakukan strategi manajemen perubahan
Berikut delapan langkah strategi manajemen perubahan versi John Kotter yang layak Anda pelajari:
1. Membangun rasa urgensi
Melakukan change management bukanlah suatu hal yang mudah. Perubahan perlu disetujui oleh semua elemen yang terlibat dalam bisnis Anda.
Sebab itu, tahapan pertama yang perlu Anda lakukan adalah menginspirasi orang untuk bertindak sesuai dengan passion dan tujuannya untuk mencapai tujuan dan aspirasinya.
Bangun momentum yang mendorong orang untuk setuju dan rela bersama dengan Anda untuk mengejar sebuah visi yang Anda dan tim percayai dengan sepenuh hati.
Membangun urgensi ini tidak hanya sekadar menunjukkan data-data penjualan saja, tetapi bukalah obrolan dan diskusi mendalam mengenai pentingnya perubahan yang harus dilakukan.
BACA JUGA: 5 Langkah Lakukan Change Management, Perusahaan Perlu Transformasi!
2. Membentuk tim
Meyakinkan orang lain untuk bekerja bersama Anda dalam melakukan perubahan adalah sebuah kebutuhan. Anda perlu memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.
Mengelola perubahan saja tentu tidak cukup, Anda harus memimpin perubahan tersebut! Anda perlu membentuk tim yang solid dan memahami betul urgensi dari manajemen perubahan yang akan perusahaan lakukan.
3. Menciptakan visi perubahan
Ketika Anda berpikir untuk melakukan manajemen perubahan, maka ada banyak sekali opsi ide dan solusi yang bisa Anda pilih. Dari situ, cobalah ciptakan gambaran bagaimana perubahan yang Anda lakukan memberikan pengaruh pada perusahaan Anda dibanding masa sebelumnya.
Dengan memiliki visi perubahan yang jelas, maka tim Anda akan dapat lebih memahami “kenapa” mereka harus melakukan perubahan dan bagaimana caranya dapat berkontribusi pada manajemen perubahan tersebut.
4. Mengkomunikasikan visi
Apa yang Anda lakukan terhadap visi yang sudah Anda buat akan sangat mempengaruhi kesuksesan manajemen perubahan. Pesan perubahan harus dapat Anda komunikasikan dalam setiap strategi dan langkah yang perusahaan Anda lakukan.
Komunikasikan secara berkala hingga benar-benar tertanam di setiap langkah perubahan yang Anda dan tim lakukan. Libatkan visi tersebut di setiap kesempatan, proses pengambilan keputusan, dan penyelesaian masalah yang Anda hadapi.
Jangan lupa juga dengan istilah “walk the talk”, apa yang Anda lakukan tetap jauh lebih penting dari apa yang Anda ucapkan saja.
5. Menghilangkan hambatan
Perjalanan dalam melakukan manajemen perubahan tentu tak semudah yang dibayangkan pada tahap perencanaan. Meski demikian, bukan berarti Anda tak bisa melaluinya, bukan?
Ketika menghadapi hambatan, cobalah untuk menghilangkan hambatan yang membuat progres tim Anda berjalan lambat dan terhambat.
Bersihkan jalan berbatu yang menghadang agar tim Anda dapat terus berinovasi, bekerja mencapai tujuan, dan menghasilkan output yang berdampak.
BACA JUGA: ERP (Enterprise Resource Planning): Mengelola Bisnis Berbasis Teknologi
6. Menghasilkan kemenangan jangka pendek
Kemenangan adalah satu bentuk dari hasil. Anda dan tim perlu menyadari kemenangan, mengumpulkannya, dan mengkomunikasikannya.
Setiap kemenangan kecil jangka pendek yang telah tim Anda capai perlu diapresiasi dan dihargai sebagai sebuah progres kemajuan.
Buatlah target-target berjangka pendek yang dapat memotivasi orang untuk dapat mencapainya. Ini akan membuat tim Anda memiliki alasan untuk terus bersama-sama mencapai visi melalui manajemen perubahan.
7. Mengkonsolidasi hasil dan mendorong perubahan yang lebih besar
Meski di langkah sebelumnya Anda diminta perlu merayakan setiap kemenangan jangka pendek, namun Kotter juga berpendapat bahwa banyak agenda perubahan menjadi gagal karena kemenangan diumumkan terlalu dini.
Oleh karena itu, hal yang perlu Anda dan tim siapkan adalah mental untuk tidak berpuas pada setiap short-term wins yang Anda dapatkan.
Kemenangan jangka pendek hanyalah permulaan dari perjalanan melakukan manajemen perubahan yang berorientasi pada jangka panjang.
Di setiap strategi manajemen perubahan, cobalah untuk terus mengevaluasi apakah terdapat hal-hal yang bisa ditingkatkan lagi. Terus belajar dan memperbaiki adalah kunci untuk dapat benar-benar mewujudkan visi perubahan.
8. Menanamkan perubahan menjadi budaya perusahaan
Manajemen perubahan yang Anda lakukan tak berhenti hingga tahap implementasi. Perubahan tersebut harus tertanam kuat menjadi sebuah budaya baru dalam perusahaan.
Budaya ini diterapkan sebagai nilai baru, perilaku baru, pola pikir baru, dan cara bekerja baru yang akan perusahaan Anda lakukan untuk saat ini hingga kedepannya.
Itulah delapan langkah strategi manajemen perubahan yang telah John Kotter kenalkan dalam bukunya. Untuk dapat mengimplementasikannya, Anda perlu bekerja keras untuk hal tersebut.
Anda perlu melakukan perencanaan dengan baik dan membangun fondasi yang kuat agar dapat mewujudkan perubahan tersebut.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: Manajemen Perubahan: Strategi agar Tetap Relevan dalam Kedinamisan