Kemudahan dalam mengakses layanan keuangan kian berkembang seiring dengan canggihnya teknologi, salah satunya melalui pinjaman online (pinjol). Meski dapat menjadi solusi cepat bagi yang menghadapi masalah keuangan, terdapat risiko besar di baliknya.
Tak sedikit orang yang bahkan mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup membayar pinjaman tersebut. Itulah sebabnya, penting bagi Anda untuk mengatur keuangan supaya tidak terjebak godaan pinjol.
Kementerian Keuangan dalam laman resminya membagikan beberapa tips yang dapat membantu Anda, yakni sebagai berikut:
BACA JUGA: Tips Menabung Gaji Rp 6 Juta agar Bisa Beli Rumah
Rencanakan Keuangan dengan Matang
Salah satu alasan utama seseorang terjebak pinjol adalah tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik. Untuk itu, penting membuat anggaran dan memetakan pengeluaran.
Sisihkan pula dana darurat dan mulailah menabung.
Tingkatkan Literasi Keuangan
Dengan literasi keuangan yang baik, Anda dapat membedakan mana kebutuhan yang mendesak dan mana keinginan yang dapat ditunda. Hal ini dapat mencegah pengeluaran impulsif dan keputusan finansial yang salah.
Susun Skala Prioritas
Susunlah skala prioritas dengan mengutamakan kebutuhan pokok, seperti makan, sewa tempat tinggal, dan biaya transportasi. Jangan tergoda untuk membelanjakan uang pada hal-hal yang tidak mendesak seperti liburan atau barang-barang mewah yang bisa ditunda.
Pilih Instrumen Tabungan dan Investasi yang Tepat
Daripada terus menerus meminjam uang, ada baiknya mulai mempertimbangkan investasi untuk masa depan. Dengan berinvestasi, Anda bisa mempercepat pencapaian kebebasan finansial.
Pilih investasi yang sesuai profil risiko dan pengetahuan, mulai dari emas hingga reksa dana.
BACA JUGA: 5 Hal yang Perlu Anda Lakukan saat Terjadi Deflasi
Hindari FOMO
Terpengaruh oleh tren dan gaya hidup di media sosial dapat membuat Anda tergoda untuk meminjam demi hal-hal konsumtif, seperti konser atau barang-barang yang sebenarnya tidak penting. Hindari keputusan finansial yang diambil hanya karena takut ketinggalan tren.
Kurangi Kebiasaan “Window Shopping”
Window shopping, baik di pusat perbelanjaan maupun aplikasi online, sering kali berujung pada pembelian impulsif. Godaan untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan, terutama dengan fasilitas paylater, bisa membuat Anda terjebak dalam utang.
Pinjam untuk Hal yang Produktif
Jika memang perlu meminjam uang, pastikan itu untuk keperluan produktif, seperti modal usaha atau investasi alat kerja. Hindari pinjaman untuk kebutuhan konsumtif yang tidak mendesak.
Batasi jumlah pinjaman agar tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan Anda, sehingga pinjaman tetap dapat dikelola dengan baik.
Hindari Skema “Gali Lubang Tutup Lubang”
Membayar utang dengan utang lain hanya akan memperburuk kondisi finansial. Prioritaskan pelunasan utang saat menerima pendapatan, dan hindari menambah beban utang baru kecuali benar-benar diperlukan.
Editor: Ranto Rajagukguk