Setelah hampir 30 tahun paska meluncurkan merek hotel ekonomi Formule 1 (kini ibis Budget), Accorhotels tahun ini akhirnya meluncurkan merek hotel barunya yang menyasar kalangan generasi Y atau Millennials. Sebuah merek bernama JO & JOE segera diluncurkan Accor yang dinilainya sebagai revolusi pasar perhotelan dunia.
Perusahaan asal Prancis itu mengatakan JO & JOE merupakan hotel yang mengusung konsep dinamis, keterbukaan dan dirancang untuk memenuhi harapan para Millennials yang mengedepankan semangat berbagi, spontanitas dan pengalaman.
JO & JOE pada dasarnya menyempurnakan merek kelas ekonomi Accor yang selama ini diisi oleh merek keluarga ibis. Pihak Accor mengatakan akan membuka setidaknya 50 hotel JO & JOE hingga tahun 2020 yang tersebar di berbagai kota besar dunia, antara lain Paris, Bordeaux, Warsawa, Budapest, Rio, dan San Paolo.
Eskpansi JO & JOE akan menyasar lokasi pusat kota yang ramai dan dekat dengan transportasi umum, serta kurang dari 15 menit dari destinasi menarik di kota itu, seperti mal atau objek wisata populer.
Proyek ini merupakan contoh dari inovasi yang dipimpin oleh Accorhotels’ Marketing Innovation Lab, yang berusaha untuk mengidentifikasi customer-centric approach dan solusi disruptif yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi perusahaan.
Hancurkan Tradisi
JO & JOE adalah hasil dari proses konstruksi ulang tentang masa depan perhotelan yang berbasis interaksi sosial. Di sana akan terdapat area Happy House yang akan bertindak layaknya area privat di mana tamu dapat bekerja, rileks, memasak, dan mencuci pakaian.
Tamu juga dapat memilih varian kamar yang berbeda-beda. Mulai dari kamar ‘Together‘ yang memungkinkan tamu untuk berbagi kamar dengan ukuran kamar tidur yang besar, lampu membaca, serta port USB.
Adapula kamar ‘Yours atau kamar dengan dua atau tiga kamar tidur, kamar mandi privat, dan ruang dapur.
Atau tamu bisa memesan kamar OOO (Out of Ordinary) di mana kamar tersebut ditujukan bagi pelancong solo atau grup dengan maksimal enam orang. Di sana tersedia hommock (tempat tidur gantung), karavan, atau yurts (tenda besar)
“Hancurkan tradisi, lupakan kebiasaan lama, penuh kejutan, otentik, dan tak terduga, ternyata membawa angin segar ke Accorhotels. Kami akan melakukan ekspansi merek ini dengan cepat dan melakukannya dengan baik,” kata Sébastien Bazin, Chairman dan CEO Accorhotels.
Bazin melanjutkan, strateginya itu bukanlah perihal mudah untuk direalisasikan. Pasalnya, target pasar yang dituju adalah kalangan Millennials yang sangat sulit untuk ditebak.
“Tapi dengan peluncuran merek baru kami, JO & JOE, kami sekarang mencoba mengarungi tantangan itu.”
Senior Vice President Global Accorhotels Marketing Innovation Lab Frédéric Fontaine menjelaskan, JO & JOE adalah ruang yang hidup, tak terduga, serta inovatif.
“Hotel ini hadir untuk menyambut baik Townsters (orang yang hidup di dekat kota) maupun Tripsters (orang kota yang ingin mengeksplorasi,” katanya.
Sampai saat ini, pihak Accorhotels belum mengumumkan apakah merek JO & JOE akan diluncurkan di Indonesia, khususnya di Jakarta dalam waktu dekat. Namun, kita lihat saja manuver Accorhotels di pasar hospitality dunia yang mulai mendapat pesaing dari aplikasi disruptif Air B&B.
Editor: Sigit Kurniawan