Mufasa: The Lion King menjadi salah satu film keluarga yang banyak dinantikan untuk menutup tahun 2024. Ini merupakan prekuel dari film live-action The Lion King (2019) yang mengisahkan perjuangan Mufasa muda dalam meraih gelar raja dari awal yang penuh kesulitan.
Meski cocok untuk ditonton oleh segala usia, Screen Rant menyarankan agar orang tua tetap mengawasi anak mereka ketika menonton Mufasa: The Lion King. Mengapa demikian?
BACA JUGA: Karakter Moving Muncul di Light Shop, Pertanda Satu Semesta?
Ada Adegan Perkelahian dan Emosional
Mufasa: The Lion King sejatinya mendapat rating PG alias Parental Guidance dari Motion Picture Association. Ini berarti film tersebut pada dasarnya cocok untuk segala usia, tapi pendampingan orang tua sangat dianjurkan.
Alasan utama rating ini adalah karena ada unsur aksi atau kekerasan, situasi berbahaya, serta elemen tematik tertentu. Hal ini serupa dengan film Disney lainnya seperti The Lion King (2019), Moana 2, dan Inside Out 2.
Kekerasan dalam Mufasa: The Lion King sendiri tidak terlalu eksplisit. Sama seperti versi 2019, film ini hampir tidak akan menampilkan darah atau luka serius, namun tetap saja diperlukan pengawasan agar mereka tidak mencontoh hal tersebut di dunia nyata.
BACA JUGA: Obati Rindu akan Jujutsu Kaisen dengan Manga Baru Ini
Selain itu, ada pula elemen emosional yang perlu diperhatikan orang tua. Dalam The Lion King, momen yang paling emosional ialah kematian Mufasa, yang mana meninggalkan kesan mendalam bagi penonton muda.
Secara keseluruhan, Mufasa: The Lion King aman untuk disaksikan oleh anak-anak dengan catatan pendampingan orang tua. Elemen aksi dan tema emosional dalam film ini dirancang untuk tetap dapat dinikmati oleh keluarga, tanpa menjadi terlalu berat bagi penonton muda.
Jika Anda berencana menonton bersama anak-anak, jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk berdiskusi tentang nilai-nilai keberanian, perjuangan, dan kekuatan keluarga yang menjadi inti cerita film ini.
Editor: Ranto Rajagukguk