Situs pemerintahan biasanya menjadi gerbang untuk menentukan maju tidaknya sebuah wilayah. Hal ini nampaknya disadari betul oleh Pemerintah Kota Semarang. Selain situs yang dikelola dengan baik, Pemkot Semarang juga menambahkan fitur bahasa mandarin. Hal ini cukup unik, mengingat bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
“Semarang itu kotanya sangat heterogen, kami terdiri dari beragam etnis mulai dari Jawa, Arab, dan Tionghoa,” ujar Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam acara Indonesia Digital Economy Award pada Jakarta Marketing Week di Jakarta, Rabu (11/5/2016)
Fitur tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi Semarang Smart City yang mulai diterapkan pada 2013. Dengan memberikan layanan beragam bahasa akan semakin menambah appeal Kota Semarang buat masyarakat di luar dan dalam Semarang.
Selain itu, bentuk Smart City Semarang juga diterapkan melalui layanan Cyber Tourism yang memberikan info mengenai potensi Kota Semarang.
Untuk menambah kualitas hidup masyarakatnya dalam masalah transportasi, Pemkot Semarang menyediakan layanan BRT Online. BRT adalah sejenis TransJakarta yang dimiliki oleh Semarang. Melalui BRT Online, penumpang dimungkinkan untuk mengetahui daftar bus dan lokasi keberadaan bus.
Pemkot Semarang juga telah menyediakan 2300 titik layanan free wifi untuk masyarakatnya. Selain itu Pemkot Semarang juge menyediakan sebuah lokasi di Balaikota Semarang yang memberikan akses layanan Internet lengkap beserta perangkatnya. “Lokasi ini selain menjadi pusat informasi juga menjadi tempat nongkrong buat masyarakat Semarang,” pungkas Hendri.
Editor: Eko Adiwaluyo