Ada Pengawet Kosmetik dalam Roti, Apakah Bahaya jika Dikonsumsi?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Setelah viral dugaan digunakannya bahan pengawet berbahaya dalam merek-merek roti tertentu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampel. Benar saja, ditemukan bahwa ada salah satu produk yang mengandung natrium dehidroasetat.

Zat tersebut sejatinya banyak digunakan sebagai bahan pengawet produk kosmetik, farmasi, hingga makanan seperti roti. Mengacu pada WHO Expert Committee on Food Additives, batas asupan harian yang dapat diterima adalah 0-0,6 mg per kg berat badan per hari.

Meski sudah diakui aman, sejumlah penelitian menunjukkan potensi risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Salah satunya, sebuah studi oleh Fang dkk yang dimuat dalam jurnal Biomedical and Environmental Sciences (2022).

BACA JUGA: Kenali 4 Ciri Roti yang Mengandung Pengawet Berbahaya

Penelitian itu mengkaji tentang efek natrium dehidroasetat pada tikus, lebih tepatnya melibatkan paparan subkronik untuk menilai dampak pada koagulasi darah serta fungsi hati​. Adapun hasil studi menunjukkan efek berikut:

Kerusakan Hati 

Studi pada tikus menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap natrium dehidroasetat berpotensi menyebabkan gangguan koagulasi darah dan kerusakan hati. Adapun dengan dosis tinggi, dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam parameter hematologi.

Efek Kardiovaskular

Efek kardiovaskular natrium dehidroasetat menunjukkan bahwa bahan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kalsium dalam tubuh. Paparannya mengakibatkan toksisitas kardiovaskular yang berhubungan dengan gangguan pada fungsi jantung.

BACA JUGA: Bukan Pakai Pengawet Berbahaya, Ini Tips Membuat Roti Tahan Lama

Sensitisasi Kulit

Bahan ini juga diketahui dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi pada beberapa individu, terutama yang memiliki kondisi kulit seperti ulkus kaki kronis. Gejalanya termasuk kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada area yang terpapar.

Bagaimana jika Terlanjur Dikonsumsi?

Penelitian itu menegaskan bahwa efek negatif natrium dehidroasetat seperti yang disebutkan di atas kecil kemungkinannya dirasakan tubuh selagi Anda mengonsumsinya dalam batas wajar, yakni seperti yang ditetapkan WHO. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau jika individu memiliki sensitivitas khusus, bisa timbul gejala seperti gangguan pencernaan, alergi kulit, atau efek yang lebih serius pada sistem kardiovaskular dan koagulasi darah.

Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera hubungi profesional medis untuk mendapatkan saran dan penanganan lebih lanjut.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS