Ada PHK Massal, Hindari Negara Ini jika Ingin Bekerja di Luar Negeri

Tagar #KaburAjaDulu masih menggema di jagat maya, khususnya X. Tidak sedikit warganet yang ingin bekerja di luar negeri demi kesejahteraan yang lebih baik, di tengah kondisi Indonesia yang disebut sedang karut-marut.
Namun, penting untuk melakukan riset supaya Anda tidak terlunta-lunta di negeri orang. Selain melihat negara terbaik, cobalah mencari tahu negara mana saja yang belum lama ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.
Sebab, kemungkinan ekspatriat untuk mendapatkan pekerjaan di negara yang mengalami PHK massal menjadi lebih kecil. Persaingan dengan tenaga kerja lokal hingga ketersediaan lapangan kerja menjadi beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut.
BACA JUGA: 8 Negara Terbaik untuk Bekerja di Luar Negeri Tahun 2025
Merangkum berbagai sumber, berikut adalah beberapa negara yang sebaiknya dihindari untuk bekerja di luar negeri pada tahun 2025 karena belum lama melakukan PHK massal:
Amerika Serikat
Mint melaporkan bahwa sektor teknologi di Amerika Serikat melakukan PHK massal pada tahun 2025. Perusahaan-perusahaan raksasa seperti Microsoft, Meta, dan Google melakukan perampingan karyawan secara signifikan.
Tidak hanya itu, Times Now melaporkan bahwa perusahaan minyak, manufaktur, dan keuangan juga mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Per Januari 2025, lebih dari 5.600 karyawan telah diberhentikan.
Jerman
Negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini juga tak luput dari gelombang PHK. Marklines melaporkan perusahaan-perusahaan besar, seperti Continental AG di industri otomotif berencana mengurangi jumlah karyawan akibat melemahnya permintaan pasar.
Inggris
Setelah Brexit, Inggris menghadapi berbagai tantangan ekonomi, mulai dari inflasi tinggi hingga ketidakpastian pasar. Karena itulah, The Economic Times juga melaporkan kemungkinan adanya PHK di berbagai sektor, termasuk keuangan dan teknologi.
BACA JUGA: Tips Memulihkan Reputasi usai Terdampak Cancel Culture
Tips bagi Pekerja Migran
Meski beberapa negara mengalami PHK massal, bukan berarti negara lain aman untuk dijadikan tujuan kerja. Anda tetap harus mencari informasi sebanyak mungkin menyangkut kondisi pasar kerja di negara yang ingin dituju.
Ketahui pula sektor-sektor mana yang masih membutuhkan tenaga kerja dan prospek karir di bidang tersebut. Selain itu, perhatikan juga kondisi ekonomi di setiap negara.
Pilihlah negara dengan perekonomian yang stabil dan pertumbuhan yang positif. Hindari negara-negara yang sedang mengalami resesi atau krisis ekonomi.
Tak kalah penting, manfaatkan platform online ataupun jaringan profesional untuk mencari informasi lowongan kerja di negara tujuan.
Editor: Ranto Rajagukguk