Adegan yang Perlu Diingat sebelum Nonton The Wheel of Time Season 3
Setelah jeda selama satu setengah tahun, The Wheel of Time akhirnya kembali dengan Season 3. Tayang di Prime Video mulai 13 Maret 2025, serial ini mengisahkan perjalanan lima penduduk desa yang terpaksa menjadi pahlawan demi menyelamatkan dunia dari kegelapan.
Musim ketiga ini membawa penonton kembali pada karakter legendaris dan dunia dari novel The Wheel of Time karya Robert Jordan. Setelah mengalahkan Ishamael pada akhir musim kedua, Rand dinyatakan sebagai Dragon Reborn.
Namun, dengan berbagai tantangan yang menantinya, Rand harus memahami perannya dalam pertempuran antara Cahaya dan Kegelapan. Sebelum menyaksikan kelanjutan kisahnya, berikut lima hal penting yang perlu diingat agar tidak kebingungan saat menonton The Wheel of Time Season 3:
BACA JUGA: Netflix Konfirmasi Beauty in Black Lanjut ke Season 2
Rand al’Thor Adalah Dragon Reborn
Pada musim pertama, Moiraine Damodred, seorang Aes Sedai yang bisa menggunakan kekuatan magis One Power, datang ke desa Two Rivers bersama pengawalnya. Mereka mencari Dragon Reborn, sosok yang diramalkan akan menyelamatkan atau menghancurkan dunia.
Ternyata, Rand al’Thor adalah sosok Dragon Reborn tersebut. Ia memiliki kekuatan besar, tetapi penggunaannya dapat membuatnya kehilangan kewarasan.
Selain Rand, hadir empat temannya yang juga memiliki kemampuan khusus dan ikut dalam perjuangan besar ini. Mereka adalah Mat Cauthon yang memiliki koneksi dengan kehidupan masa lalu Rand; Perrin Aybara, seorang Wolf Brother yang bisa berkomunikasi dengan serigala; serta Egwene al’Vere dan Nynaeve al’Meara, dua wanita berbakat yang sedang berlatih menjadi Aes Sedai.
Sepanjang perjalanan, mereka pun bertemu sekutu, seperti Elayne Trakand, putri kerajaan Andor yang juga calon Aes Sedai; Loial, makhluk ras Ogier; Min Farshaw, wanita yang mampu melihat masa depan; dan Aviendha, pejuang suku Aiel.
Musuh setelah Ishamael
Pada akhir musim kedua, Rand berhasil mengalahkan Ishamael, salah satu Forsaken, sekelompok Aes Sedai kuat yang memilih mengikuti Dark One dan telah lama dipenjara. Namun, ini bukan akhir dari pertempuran.
Masih ada Forsaken lain yang siap menyerang Rand dan kawan-kawan. Beberapa di antaranya Lanfear, yang memiliki hubungan khusus dengan Dragon Reborn dan berusaha melindunginya dari ancaman lainnya, serta Moghedien, Forsaken lain yang muncul di akhir musim kedua.
Aes Sedai Terpecah karena Identitas Rand
Identitas Rand sebagai Dragon Reborn terungkap di akhir musim kedua. Hal ini memicu lantas perpecahan di dalam komunitas Aes Sedai yang dipimpin oleh Amyrlin Seat, yang mana sebagian ingin bekerja sama dengan Dragon Reborn.
BACA JUGA: Akankah Adolescence Berlanjut ke Season 2?
Adapun sebagian lain ingin mengendalikannya hingga ia bisa mengalahkan Dark One. Ada juga Black Ajah, kelompok rahasia yang justru menjadi pengikut Dark One, dengan Liandrin, mentor Nynaeve, terbukti sebagai salah satu anggotanya.
Liandrin menculik Nynaeve, Egwene, dan Elayne untuk diserahkan kepada pasukan Seanchan yang memperbudak wanita pengguna One Power. Nynaeve dan Elayne berhasil melarikan diri, namun sayangnya, Egwene harus mengalami penyiksaan berat.
Whitecloaks Bertekad Membalas Dendam pada Perrin
Pada musim kedua, Whitecloaks atau yang dikenal sebagai Children of the Light ikut bertarung dalam pertempuran di Falme. Dalam peristiwa tersebut, Perrin pun membunuh seorang jenderal Whitecloaks, Geofram Bornhald, di depan anaknya, Dain.
Dain kemudian bersumpah untuk membalas kematian ayahnya, yang berarti Whitecloaks bisa menjadi ancaman besar pada musim ketiga.
Mat Menggunakan Horn of Valere
Salah satu momen penting pada akhir musim kedua ialah ketika Mat meniup Horn of Valere. Artefak legendaris ini memiliki kekuatan untuk membangkitkan para pahlawan dari masa lalu dan sangat penting untuk pertempuran melawan Dark One.
Saat Mat meniup tanduk tersebut, ia mulai mengingat sebagian dari kehidupan masa lalunya. Para pahlawan yang dipanggil dengan Horn of Valere membantu pasukan Rand mengalahkan Seanchan dan memaksa mereka mundur.
Editor: Ranto Rajagukguk
