Agile leadership menjadi kunci transformasi bagi perusahaan di tengah berbagai perubahan. Agile leadership lebih dari sekadar good leadership yang tidak hanya mendorong dan mempromosikan perubahan, melainkan melakukan perubahan.
Organisasi yang agile tentu membutuhkan gaya kepemimpinan yang tidak biasa. Menurut penelitian McKinsey, gaya kepemimpinan dan bagaimana kepemimpinan memengaruhi budaya perusahaan menjadi peluang dan tantangan besar dalam kesuksesan transformasi perusahaan.
Agile leadership menjadi salah satu gaya kepemimpinan perusahaan yang dapat mendorong anggota untuk bergerak secara cepat, tanggap, adaptif, dan mampu memberikan dampak yang positif kepada perusahaan. Pemimpin perlu memiliki tiga kapasitas untuk melakukan transformasi yang agile.
Pertama, pemimpin harus melakukan transformasi mindset dan perilaku yang berbasis agile mindset bagi diri sendiri. Kedua, pemimpin harus mentransformasikan tim untuk bekerja dengan cara baru yang lebih baik.
Ketiga, pemimpin harus dapat membangun kapabilitas untuk dapat mentransformasikan organisasi dengan membangun budaya perusahaan yang agile.
BACA JUGA: Tiga Persepsi Keliru Pemasar Tentang Data-Driven Marketing
Seorang agile leader akan memikirkan solusi paling tepat dalam waktu cepat, baik untuk jangka pendek dan jangka panjang. Berikut lima prinsip dari agile leadership yang dilansir dari Agile Business:
– Menunjukkan aksi dari sekadar kata-kata, pemimpin tidak hanya mendemonstrasikan perubahan sebagai sebuah kunci kesuksesan perusahaan, melainkan menjadi bagian dari perubahan itu.
– Meningkatkan kualitas berpikir untuk meningkatkan outcome, pemimpin berorientasi pada aksi yang berdampak dan bermakna dengan melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda, sehingga memiliki alur pikir yang terstruktur dan berfokus pada sesuatu yang berprioritas tinggi.
– Menerima saran dan masukan, agile leader selalu menerima masukan dari lingkungan sebagai suatu hal yang penting diperhatikan untuk terus melakukan perbaikan.
– Menetapkan tujuan yang bermakna, pemimpin berfokus untuk membangun kesamaan pemahaman dan tujuan melalui visi perubahan yang bermakna dan realistis bagi perusahaan sehingga seluruh karyawan dapat saling menginspirasi untuk mencapai tujuan bersama.
– Emosi sebagai pemacu kreativitas dan inovasi, pemimpin menginspirasi orang sekitarnya untuk selalu memberikan yang terbaik kepada perusahaan. Oleh karena itu, agile leader harus dapat dijangkau oleh karyawannya, terbuka, jujur, dan transparan, sehingga seluruh inovasi dan kreativitas dapat terwadahi dengan baik.
BACA JUGA: Bangun Interaksi Hangat Manusia dan Teknologi melalui Digital Culture
A Playbook for Agile Leadership
Pada era yang sangat dinamis seperti ini, setiap perusahaan perlu memiliki sosok agile leader yang dapat menjadi agen perubahan. Agile leadership menjadi sebuah konsep yang dapat mendorong bisnis mencapai titik keberhasilan.
Berdasarkan fakta tersebut, Marketeers Tech for Business 2023 dapat menjadi sebuah wadah bagi para leader perusahaan untuk dapat mentransformasikan diri menjadi seorang agile leader melalui sesi khusus bertema A Playbook for Agile Leadership.
Acara ini akan diselenggarakan di CGV Grand Indonesia, Jakarta pada 27 Juni 2023 dengan tajuk besar DRIVING DIGITAL: In Charge in Your Company’s Future. Pada acara ini terdapat tiga track utama, yaitu digital mindset, digital customer experience (CX), dan digital marketing.
Pada acara besar ini, Marketeers sebagai penyelenggara telah mengundang berbagai praktisi profesional sebagai pembicara yang akan memberikan inspirasi kesuksesan mereka dalam melakukan transformasi menuju agile leadership.
Bagi Anda yang ingin mentransformasikan diri untuk menjadi agile leader bagi perusahaan Anda, daftarkan diri Anda sekarang di Marketeers Tech for Business 2023.
BACA JUGA: Jadikan Content Marketing sebagai Jembatan Merek Menuju Viral
Editor: Ranto Rajagukguk