Rafael Struick, penyerang Tim Nasional (Timnas) Garuda kini resmi berdinas salah satu klub besar di Liga Australia, Brisbane Roar. Ini merupakan kali kedua pinangan The Roar untuk striker berkebangsaan Indonesia setelah Sergio van Dijk pada 2008.
Bukan cuma gara-gara van Dijk, pelatih Timnas Merah Putih, Shin Tae Yong, rupanya merupakan alumni The Roar angkatan 2005, meski masa itu jadi masa-masa terakhirnya berseragam menjadi pemain.
Tampil cemerlang di berbagai turnamen internasional, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, membuat Rafael cepat diakui kemampuannya. Sebagai penyerang sayap, Rafael terkenal memiliki kemampuan mencetak gol yang impresif.
Gaya bermainnya yang agresif namun cerdas memberikan energi baru pada lini serang Timnas Indonesia.
Kepindahannya ke Brisbane Roar dianggap sebagai langkah penting dalam pengembangan karier profesionalnya, terutama karena klub tersebut merupakan salah satu tim yang dihormati di A-League, kompetisi tertinggi di Australia.
BACA JUGA: Layani Mudik, Batik Air Tambahkan 1 Juta Kursi Penerbangan
Brisbane Roar sendiri merupakan klub bola yang dikenal memiliki tradisi kuat dalam mengasah talenta muda berbakat dan membantu mereka bersaing di level internasional.
“Pesan untuk pemain dengan nomor punggung 7 baru kami. Selamat datang di Brisbane Roar, Rafael Struick,” tulis pihak Brisbane Roar lewat akun X dikutip Selasa (17/9/2024).
Rafael, yang memiliki darah campuran Belanda-Indonesia, berhasil mencuri perhatian klub asal Australia tersebut berkat performa gemilangnya saat membela Timnas Indonesia.
Nama Rafael Struick mulai dikenal di kalangan pecinta sepak bola Indonesia setelah ia memutuskan bergabung dengan Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi.
Sebelum bergabung dengan Brisbane Roar, Rafael bermain untuk klub Belanda, ADO Den Haag. Performa Rafael di A-League akan menjadi tantangan tersendiri, karena ia harus beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda dan berhadapan dengan pemain-pemain yang lebih berpengalaman.
BACA JUGA: Singapore Airlines Berkomitmen Promosikan Pariwisata Australia Barat
Secara pasar, nilai Rafael Struick sebelum pindah ke Australia berada di kisaran yang relatif biasa. Namun, mengingat usianya yang masih muda dan kesempatan bermain di liga sekelas A-League, diprediksi bahwa harga pasar Rafael akan meningkat secara signifikan.
Dilansir dari Transfermarkt, nilai pasar Rafael belakangan ini ditaksir sampai sekitar € 75.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar.
Dengan sorotan yang lebih besar di liga yang lebih kompetitif, Rafael berpeluang menarik perhatian pencari bakat dari berbagai klub besar, baik di Eropa, Asia, maupun Amerika.
Kepindahan Rafael ke Brisbane Roar juga diharapkan bisa memperkuat lini serang tim tersebut, yang tengah bersiap menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Harapannya ke Rafael jelas, setidaknya menyamai seniornya, van Dijk, yang dulu mencatatkan 27 gol dari 51 laga selama dua tahun membela The Roar.
Editor: Eric Iskandarjah