Perusahaan asuransi, Prudential Indonesia kian agresif melakukan transformasi digital di tengah pandemi, COVID-19. Kesiapan infrastruktur digital Prudential memungkinkan perusahaan menjalani proses onboarding tenaga penjualan, penjualan polis kepada nasabah, penerbitan e-polis, hingga proses klaim secara digital.
Prudential memungkinkan para pemasar melakukan penjualan produk tradisional secara virtual melalui PRUForce. Teknologi ini telah dikembangkan Prudential dalam beberapa tahun terakhir guna menyambut masyarakat 4.0.
Di tengah kondisi pandemi ini, pemanfaatan PRUForce pun kian dibutuhkan. PRUForce merupakan sebuah perangkat penjualan digital yang memudahkan para tenaga pemasar Prudential untuk memasarkan produk dengan jangkauan lebih luas, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Seluruh proses operasional dilakukan secara paperless atau digital.
Selain itu, Prudential turut meluncurkan aplikasi mobile, Pulse by Prudential yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Melalui teknologi berbasis Kecerdasan Buatan (AI) dan layanan yang dipersonalisasi ini, Prudential menawarkan layanan manajemen kesehatan yang menyeluruh kepada masyarakat Indonesia kapan saja dan di mana saja.
Menggandeng Halodoc, Prudential melalui Pulse memungkinkan customer melakukan pemeriksaan gejala COVID-19 secara gratis.
“Kami menyediakan chatbot dengan serangkaian pertanyaan untuk mengetahui apakah customer terpapar gejala COVID-19 atau tidak. Jika mereka merasa belum puas dengan pemeriksaan melalui chatbot, kami menyediakan konsultasi tatap muka secara virtual bersama dokter,” ungkap Luskito Hambali, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia dalam gelaran Industry Roundtable untuk sektor Insurance yang digelar oleh MarkPlus, Inc. secara virtual, Selasa (05/05/2020).
Jika customer terpapar COVID-19, mereka dapat langsung mendaftarkan diri melalui Pulse untuk mengikuti rapid test secaragratis.
“Terus terang, kami tidak menyangka aka nada kondisi seperti saat ini. Di satu sisi, kami cukup siap. Namun, di sisi lain, banyak hal yang perlu kami benahi. Dengan berkolaborasi, kami dapat bekerja lebih cepat dan agile, serta survive di kondisi saat ini. Masa pandemi ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk mengembangkan layanan nasabah melalui berbagai jalur digital,” tutur Luskito.